DaratTRANSPORTATION

Operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung Molor, Arya Sinulingga: Itu Hoax, Engga Update

Proyek KJCB akan beroperasil secara komersil setelah melewati uji sertifikasi. Setelah itu baru siap dioperasikan Agustus 2023.

Konstruksi Media – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Staf Khusus Arya Sinulingga mengatakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dipastikan mulai beroperasi Agustus 2023. Hal ini, sesuai dengan amanat Presiden Jokowi yang menugaskan Menteri BUMN Erick Thohir.

“Jadi, kalau ada yang mengatakan (KCJB) terlambat lagi sampai tahun depan, itu berarti hoax. Enggak update. Tapi, yang pasti apa yang dilakukan Pak Erick adalah langkah-langkah untuk secepatnya proyek-proyek yang jadi Proyek Strategis Nasional (PSN) diselesaikan dengan baik,” kata Arya di Jakarta, Minggu (25/6/2023).

Ia mengatakan, proyek KJCB akan beroperasil secara komersil setelah melewati uji sertifikasi. Setelah itu baru siap dioperasikan Agustus 2023.

Baca Juga:  Kolaborasi BUMN Bangun Hunian Milenial Terintegrasi Transportasi Masal

“Kita kebut semuanya. Teman-teman WIKA, KCIC bisa kebut. Jadi enggak akan molor. Operasinya dari Stasiun Halim sampai Tegal Luar. Tadi, kita juga lihat cepat banget jalannya. Hanya dalam tempo 20 menit sampai Padalarang dan sudah ada feeder dari Padalarang. Jadi, kereta ini sangat nyaman menuju Bandung,” ujar dia.

Menurut dia, waktu tempuh dari Jakarta menuju Bandung total hanya memakan waktu 45 menit. Jadi, kata Arya, kalau jalan satu jam sudah bisa sampai di Bandung Kota.

Baca juga: Motor Listrik ALVA CERVO, Lengkapi Gaya Hidup Modern

“Feeder sudah jadi. Jadi, ini semua langkah yang dikerjakan Erick Thohir secara teknis agar bekerja dengan cepat,” ucapnya.

Baca Juga:  GBCI Terlibat Dalam Konsep Pembangunan Berkelanjutan Sarana dan Prasarana MRT Jakarta

Untuk informasi, perusahaan BUMN tergabung dalam konsorsium, antara lain PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) sebagai lead konsorsium, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Persero), dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII (Persero). Gabungan BUMN tersebut kemudian membentuk perusahaan bernama PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).

Perusahaan Tiongkok yang terlibat yakni China Railway International Co., Ltd, China Railway Group Limited (CREC), Sinohydro Corporation Limited, China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Corporation Limited, dan China Railway Signal and Communication Corp (CRSCC) yang tergabung dalam perusahaan China Railway (CR).

Kemudian, Tiongkok lalu membentuk Beijing Yawan HSR Co.Ltd. Melalui PSBI dan Beijing Yawan, Indonesia dan Tiongkok akhirnya sepakat membangun perusahaan patungan, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang modalnya sebesar 25% bersumber dari konsorsium Indonesia-Tiongkok, dan 75% sisanya berasal dari pinjaman Tiongkok.

Baca Juga:  Daftar Tujuh Perusahaan BUMN yang Resmi Dibubarkan

Baca artikel selanjutnya:

Reza Antares P

Come closer, I will tell you an interesting story

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button