NEWS

Pesan Kang Emil usai Tetapkan Bernie Jadi Kepala BP Rebana Jabar

Pengembangan Rebana Kawasan adalah upaya Pemerintah Daerah Jawa Barat untuk membangun ekonomi sekaligus membangun peradaban.

Konstruksi Media – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjuk Bernardus Djonoputro sebagai Kepala Badan Pengelola Kawasan Metropolitan Rebana di Jawa Barat.

Ridwan Kamil mengatakan pengembangan Rebana Kawasan adalah upaya Jawa Barat untuk membangun ekonomi sekaligus membangun peradaban.

“Setiap kawasan industri harus menyediakan dormitory area sehingga pekerja pabrik tidak jauh dari tempat tinggal, kesenjangan sosial dihindari dan kota nya menjadi kota nyaman, layak huni dan berkelanjutan,” ungkap Ridwan Kamil disela-sela pelantikan tersebut yang diselenggarakan di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Jumat, (28/4/2023).  

Akrab disapa Kang Emil, dia menuturkan bahwa kawasan metropolitan Rebana diproyeksikan mendongkrak perekonomian hingga 7,16%, membuka peluang 4,39 juta lapangan pekerjaan dan meningkatkan investasi hingga 7,77%.

Guna mengimplementasikan Rebana sebagai sebuah kawasan investasi di Jawa Barat, Kang Emil berpesan kepada Kepala BP Rebana agar menjemput investasi.

“Investasi itu door to door marketing bukan politik jaga warung,” terang Kang Emil berpesan.

Sementara, Kepala BP Rebana Bernardus Djonoputro atau yang akrab disapa Bernie merupakan ahli pembiayaan infrastruktur, kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), dan pengembangan kawasan. Bernie jebolan jurusan Perencanaan Kota dan Wilayah Institut Teknologi Bandung. 

Baca Juga:  Kang Emil: Sembilan Tol Sedang Dibangun di Jabar

Bernie memiliki 30 tahun pengalaman sebagai manajemen dan pimpinan di firma advisory dunia termasuk EY, Deloitte dan PwC, dan seringkali menjadi team leader untuk berbagai proyek strategis nasional infrastrutur Indonesia. 

Dikenal memiliki jejaring internasional kuat di dunia investasi infrastruktur, Bernie saat ini menjabat Ketua Majelis Kode Etik di Ikatan Ahli Perencanaan Kota dan Wilayah (IAP). 

Sebagaimana diketahui, penunjukkan Kepala BP Rebana sesuai mandat Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Jawa Barat Bagian Selatan.

Baca Juga : Kang Emil: Sembilan Tol Sedang Dibangun di Jabar

BP Rebana bertugas mengoordinasikan dan memfasilitasi pengembangan di wilayah meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Kuningan, yang berpenduduk sekitar 10 juta jiwa.

Di mana, terdapat total 81 proyek prioritas di Rebana dengan nilai Rp234,59 triliun, pembiayaan terdiri dari APBN, APBD, swasta BUMN/BUMD yang akan diimplementasikan sampai dengan tahun 2030.

Saat ini berbagai proyek yang ada dalam kawasan Rebana sedang berproses dengan cepat, seperti halnya pembangunan Jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi – Sumedang – Dawuan) yang masih terus berlangsung hingga kini.

Baca Juga:  Bappenas Kepincut dengan Kereta Gantung, Bakal Hadir di IKN?
Kang Emil lantik Berni jadi Kepala BP Rebana Jawa Barat. Dok. Ist

Saat ini yang telah beroperasi yaitu Seksi 1 hingga Seksi 3 atau dari mulai Gerbang Tol (GT) Cileunyi hingga GT Cimalaka. Ditargetkan Seksi 4 hingga Seksi 6 dapat selesai seluruhnya pada April 2023.

Sementara, Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati yang masuk ke dalam kawasan tersbut akan melayani penerbangan haji 2023, setelah diputuskan Kementerian Agama sebagai bandara embarkasi dan debarkasi haji tahun ini.

Bandara tersebut memiliki kawasan, Kertajati Aerocity mencakup lahan seluas lebih dari 3,480 hektare, terdiri dari logistic hub seluas 589 hektare, aerospace park seluas 224 hektare, business park seluas 668 hektare, creative technology center seluas 486 hektare, dan residensial seluas 261 hektare. 

Kemudian, Pembangunan proyek strategis nasional Pelabuhan Patimban saat ini masuk pada tahap 1-2 (2021-2023) yang meliputi pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas 3,75 juta TEUs, dan terminal kendaraan dengan kapasitas total sampai dengan 218.000 CBU serta Terminal RoRo 200 meter.

Proyek ini ditargetkan selesai pada 2027. Kapasitas saat puncak mencapai 7,5 juta TEUs dan 600 ribu kendaraan CBU dan bakal menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia. 

Baca Juga:  Bidik Investor Singapura, Pemprov Jabar Tawarkan Sejumlah Proyek Strategis

Kota Cirebon dan sekitarnya sudah ada fasilitas pendidikan tinggi terbaik kampus ITB baru, di samping sedang disiapkan sistem pengelolaan sampah modern skala regional.

Selain pembangunan infrastruktur yang sedang berproses, dalam pengembangan Metropolitan Rebana akan dikembangkan 13 kawasan peruntukkan perindustrian seluas 43 ribu hektar antara lain Cipali Subang Barat, Cipali Subang Timur, Cipali Indramayu, Buton, Kertajati, Jatiwangi, Cirebon, Krangkeng, Tukdana, Balongan, Losarang, Patrol dan Patimban.

Metropolitan Rebana sudah didukung infrastruktur antara lain jalan nasional, Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan Palimanan-Kanci (Palikanci), rel Cikampek-Cirebon, Pelabuhan Balongan, Cirebon, dan Patimban (Tahap I), BIJB Kertajati, serta terminal Subang, Indramayu, dan Cirebon.

Rebana juga didukung suplai energi antara lain lewat dam di Cipancuh, Jatigede, dan Setupatok, kilang minyak Balongan, geothermal di Ciremai, hydro power Jatigede, hingga PLTU di Indramayu.

Baca Artikel Selanjutnya :

Related Articles

Back to top button