AirINFRASTRUKTUR

Progres Fisik Bendungan Keureuto di Aceh Capai 65%

Diharapkan selesai tahun 2023 dan memiliki daya tampung dengan kapasitas 215,94 juta/m3

Konstruksi Media – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan Bendungan Keureuto yang berlokasi di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara saat ini telah mencapai 65,63%. Pihaknya menargetkan pembangunan bendungan tersebut dapat selesai tahun depan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Bendungan Keureuto masuk ke dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki fungsi utama sebagai menampung air dari sungai Krueng Keureuto.

“Artinya tak lama lagi Bendungan Keureuto dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat setempat,” jelas Basuki, (11/5/2022).

Ia menjelaskan sungai Krueng Keureuto di Kabupaten Aceh Utara adalah penyebab utama terjadinya banjir pada Kota Lhoksukon dan sekitarnya.

Bendungan Keureuto yang berlokasi di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara. Dok. Ist

“Sungai Krueng Keureuto tergolong dalam tipe cabang kipas dengan beberapa anak sungai. Terdapat 6 (enam) anak sungai yang memberikan kontribusi aliran ke dalam alur Krueng Keureuto, sehingga menyebabkan puncak banjir yang tinggi di daerah hilir,” paparnya.

Baca Juga:  Brantas Dukung Pengembangan Infrastruktur: Bangun Jalan Nasional Kaltim

Dikatakan olehnya, bendungan tersebut memiliki daya tampung dengan kapasitas 215,94 juta/m3, yang dirancang untuk memiliki tampungan khusus banjir sekitar 30,39 juta m3 atau sebesar 501,49 m3/detik, sehingga mampu mengurangi debit banjir sampai dengan periode ulang 50 tahun di Kawasan Aceh Utara.

Baca Juga : Bendungan Ciawi dan Sukamahi Bakal Rampung Agustus 2022

Selain itu, Bendungan Keureuto juga akan difungsikan untuk menyediakan air irigasi yang mampu mengairi lahan seluas 9.420 hektar yang terdiri dari intensifikasi Daerah Irigasi (DI) Alue Ubay seluas 2.743 hektar dan ekstensifikasi DI Pasee Kanan seluas 6.677 hektar.

Sementara, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I, Heru Setiawan menuturkan selain akan memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat setempat, bendungan ini akan menyediakan air baku dengan kapasitas 0,5 m³ per detik, dan dimanfaatkan juga sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 6,34 MW, sehingga secara umum Bendungan Keureuto merupakan bendungan multifungsi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Aceh Utara.

Baca Juga:  Bantu Suplai Air Bersih, Brantas Abipraya Turut Bangun WTP di Sukabumi

“Bendungan Keureuto merupakan salah satu bendungan terbesar di Sumatera yang dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera 1 Ditjen Sumber Daya Air sebagai upaya mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan di Provinsi Aceh,” jelas Heru.

Sebagai diketahui, pembangunan bendungan yang dibangun sejak tahun 2015 dengan biaya APBN sebesar Rp 2,68 triliun ini dilaksanakan secara bertahap melalui empat paket. Melalui kontraktor, PT. Brantas Abipraya (Persero)-PT. Pelita Nusa Perkasa (KSO) untuk paket 1, PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk paket 2, PT. Hutama Karya-Perapen untuk paket 3, dan Abipraya – Indra – Nusa, KSO untuk Paket Penyelesaian.

Baca Artikel Selanjutnya :

Baca Juga:  Usai Revitalisasi, Pasar Benteng Pancasila Jadi Daya Tarik Pembeli

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button