Konstruksi Media – Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, progres konstruksi telah mencapai 79,90 persen dan secara mainline hampir 80 persen. Dari total tersebut, pembangunan bridge mencapai 89,30 persen, upgrade 78 persen, dan tunnel 98 persen. Sementara itu, untuk kereta atau rolling stock hampir 85 persen, dengan delapan trainset sudah mulai uji coba dinamik.
Ia mengatakan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dapat mengangkut sekitar 31.125 orang penumpang dalam sehari. Jumlah itu didapat berdasarkan studi demand forecast Polar Universitas Indonesia dengan memperhatikan adanya dampak Covid-19.
“KCJB akan dilayani oleh 68 kereta per hari dengan 11 trainset kereta. Nantinya, transportasi canggih tersebut juga akan melewati empat stasiun. Untuk waktu operasi kami mulai dari 05.30–22.00 WIB, dengan peak hours pagi dan sore hari,” kata Dwiyana, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Sungai Sekanak Lambidaro Ikon Baru Kota Palembang
Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan, pihaknya terus mendorong integrasi Stasiun Halim dengan angkutan massal di Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek), seperti Lintas Rel Terpadu (LRT) dan TransJakarta. Nantinya, fasilitas integrasi KCJB akan menghubungkan sky bridge yang ada.
“Terwujudnya integrasi moda di Stasiun Halim merupakan hasil kerja nyata dari semua pihak atas koordinasi dan sinergi yang berkelanjutan. Tentunya, itu tak terlepas di antara pihak-pihak terkait, PT KCIC, BPTJ, Pemerintah DKI Jakarta, dan lainnya,” kata Zulfikri dalam rapat bersama Komisi V DPR RI, Senin (7/2/2022).
Zulfikri mengatakan, jadwal integrasi sarana dan prasarana itu akan dilakukan di tahap awal pada Agustus–April 2023, serta dilanjutkan dengan uji coba layak dan trial.
“KCJB juga direncanakan dapat beroperasi dan melayani masyarakat pada pertengahan tahun depan,” ucap dia.
Baca artikel selanjutnya:
