DaratInfo ProyekTRANSPORTATION

Proyek LRT Velodrome-Manggarai Senilai Rp 4,6 Triliun, Jakpro Gandeng 3 Perusahaan

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menggandeng PT Waskita Karya; PT Nindya Karya; PT. LEN Railways System, dan Joint Operation (JO).

Konstruksi Media – Pembangunan fisik proyek Lintas Raya Terpadu (LRT) Fase 1B Velodrome-Manggarai akan mulai dilakukan peletakan batu pertama (groundbreking) akhir Oktober 2023. Namun, untuk waktu persisnya masih menunggu kesediaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meresmikan langsung.

Adapun, nilai kontrak dari pembangunan LRT Velodrome-Manggarai sebesar Rp 4,6 triliun. Tentunya, Jakpro selaku pelaksana proyek membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan nilai kontrak LRT Velodrome-Manggarai sebesar Rp 4,6 triliun itu, sudah termasuk PPn 11 persen.

Baca Juga: FIO Carpet, Karpet Elegan Pilihan Utama Menyeimbangkan Nilai Estetika dan Fungsional

Dalam pengerjaannya, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) akan menggandeng tiga perusahaan, yakni PT Waskita Karya (Persero); PT Nindya Karya (Persero); PT. LEN Railways System dan Joint Operation (JO).

Baca Juga:  Pembangunan RS UPT Vertikal di Kota Makassar Senilai Rp1,4 Triliun

“Kontrak pekerjaan telah ditandatangani di akhir September 2023,” kata Syafrin Liputo dalam keterangan tertulis, Selasa, (10/10/2023).

Namun demikian, untuk pelaksanaan groundbreaking berikut fisiknya menunggu selesainya Detailed Engineering Design (DED) dan shop drawing yang dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana.

“Estimasi mulai pekerjaan fisik paling cepat diperkirakan tiga bulan sejak penandatanganan kontrak,” ujarnya.

Sementara itu, untuk perpohonan yang terdapat di sepanjang lokasi terdampak proyek akan ditebang, tetapi akan diganti sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku.

Baca Juga: Transformasi Ibu Kota Nusantara Cerdas dan Ramah Lingkungan

Untuk mengantisipasi hal itu, kata Syafrin, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melakukan push strategy melalui kebijakan mendorong penggunaan angkutan massal; memperbanyak sarana angkutan massal dan terintegrasi, serta mampu melayani pengguna dari first mile hingga last mile.

Baca Juga:  Kemenhub: LRT Bali Bakal Groundbreaking September 2024

Berikutnya, menyediakan prasarana jalan yang mendukung pejalan kaki dan pengguna sepeda, sehingga masyarakat dimudahkan untuk beraktivitas tanpa mempergunakan kendaraan bermotor dan lebih mengutamakan penggunaan angkutan massal.

Kemudian, mendorong penggunaan energi yang berbasis energi terbaharukan agar penggunaan energi yang berasal dr fosil atau batubara dapat dikurangi.

Baca Artikel Lainnya:

Reza Antares P

Come closer, I will tell you an interesting story

Related Articles

Back to top button