INFRASTRUKTURKawasan

Sri Mulyani: Jepang Tertarik Investasi Renewable Energy di IKN

Dalam kunjungan kerjanya ke Jepang, Menteri keuangan Srimulyani tak gencar untuk mempromosikan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan berbagai perusahaan-perusahaan di Jepang.

Konstruksi Media – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berlokasi di Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut bisa dikatakan menjadi magnet besar para perusahaan-perusahaan di berbagai negara. Sebab dalam pembangunannya bakal banyak keterlibatan berbagai negara, seperti misalnya untuk pengolahan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) menggunakan teknologi dari Korea Selatan. Dalam teknologi tersebut, nantinya air yang ada di IKN tersebut dapat langsung diminum (tap water), sehingga tidak khawatir terkait kebersihannya.

Baru-baru ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang sedang melakukan kunjungan kerjanya ke Jepang mengungkapkan bahwa Jepang tertarik untuk melakukan investasi dalam pembangunan IKN di sektor energi baru terbarukan (renewable energy).

“Mereka tertarik bagaimana melihat rencana pembangunan (IKN). Mereka tertarik di bidang energi terutama renewable dan ini dikaitkan dengan komitmen zero emission dari sisi karbon dan berbagai proyek infrastruktur,” terang Sri Mulyani dalam konferensi pers secara online, Rabu, (15/2/2023).

Baca Juga:  Agung Sedayu dan Salim Group Bangun Destinasi Hiburan dan Kuliner Terapung

Lebih jauh, Sri Mulyani mengungkapkan rencana jangka panjang pembangunan IKN sesuai Undang-Undang Nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Di mana, lanjutnya, pemerintah bakal memeberikan berbagai insentif fiskal kepada investor yang akan menanamkan modalnya di IKN.

IKN Nusantara. Foto: Istimewa

“Berbagai insentif fiskal kita berikan dan bertujuan untuk meningkatkan peran dari partisipasi swasta nasional maupun internasional,” jelas Sri Mulyani.

Untuk diketahui, dalam pembangunan IKN tersebut pemerintah menyedikan skema pembiayaan Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) dengan lebih banyak membuka opsi untuk keterlibatan swasta. Di mana pemerintah hanya menyiapkan pambiayaan sekitar 20% dari APBN dan sebanyak 80% berasal dari pembiayaan swasta dengan skema KPBU.

Baca Juga : Yakinkan Investor, Pemerintah Terbitkan Peraturan Pelaksanaan Skema KPBU di IKN

Baca Juga:  Bendungan Kuwil Kawangkoan Signifikan Turunkan Luapan Air Sungai Tondan Manado

Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI yang membahas tentang Rencana Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Otorita IKN pada tahun 2023 menyampaikan bahwa sebanyak 142 investor berminat investasi di IKN Nusantara, 90 di antaranya sudah menyatakan keseriusan.

“Kami menerima cukup banyak pernyataan minat atau letter of interest. Hingga kemarin, hingga minggu lalu jumlahnya 142 investor, 90 kami kategorikan pihak serius,” kata Bambang.

Selain itu, dia mengatakan sebagai organisasi, Otorita IKN sudah mulai beroperasi dan ada tiga titik yang harus dikelola yakni Jakarta, Balikpapan dan di Basecamp (IKN). Para investor akan dilanjutkan dengan proses bisnis KPBU.

Waskita Torehkan Kontrak Baru di IKN Nusantara Senilai Rp2,55 Triliun. Foto: Dokumentasi Waskita Karya

Dia merinci sebanyak 90 investor yang sudah siap berinvestasi di IKN di antaranya, sebanyak 25 investor bergerak di bidang infrastruktur dan utilitas, 15 di sektor bidang edukasi, 14 di sektor jasa konsultasi, 10 di sektor perumahan.

Baca Juga:  Percepat Infrastruktur IKN Nusantara, Pemerintah 'Geber' Skema KPBU

Kemudian, 6 di sektor teknologi, 5 di sektor kesehatan, 9 di sektor mixed use dan komersial, 4 di sektor kantor BUMN dan swasta, 2 di sektor kantor pemerintahan. Untuk proyek KPBU untuk perumahan mencakup 184 towers.

Ia mengatakan, Summarecon menanamkan investasi sebesar Rp1,67 triliun atau US$ 109,26 miliar, Nusantara’s Consortium sebesar Rp30,8 triliun atau US$ 2,01 miliar dan Korea Land and Housing Rp8,65 triliun atau US$ 566,01 miliar.

Baca Artikel Selanjutnya :

Related Articles

Back to top button