NEWS

Tiga Anak usaha Waskita Karya Akan Melantai di Bursa Saham

Semua anak perusahaan emiten berkode saham WSKT tersebut akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Konstruksi Media – PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyebutkan tahun 2023 pihaknya berencana membawa tiga (3) entitas usahanya untuk melakukan go public alias melantai di bursa saham. Dengan begitu seluruh anak usahanya akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Pengembangan Bisnis Waskita Karya Septiawan Andri Purwanto mengatakan adapun entitas usaha Waskita yang akan melantai di bursa saham yakni PT PT Waskita Karya Realty (WKR), PT Waskita Toll Road (WTR) dan PT Waskita Karya Infrastruktur (WKI).

“IPO Waskita Karya Realty (WKR) akan ditunda sampai waktu yang dinilai tepat. Saat ini WKR tetap fokus menjual stok-stok unit properti yang ada sekaligus mengembangkan proyek rumah tapak (landed house) yang dianggap potensial,” ungkap Septiawan dalam Public Expose WSKT 2022 secara daring, Selasa (15/11/2022)

Dia menambahkan, nantinya semua anak perusahaan emiten berkode saham WSKT tersebut akan tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Baca Juga:  Progres Penyelesaian Suplai Produk WSBP untuk Proyek Jalan Tol CCTW Seksi 2

Baca Juga : Kondisi Global Pengaruhi Kinerja Saham WSKT (Waskita Karya)

Dia melanjutkan, untuk WKR saat ini pihaknya masih menunggu waktu yang tepat untuk mencatatkan lebih dulu di bursa saham. Manajemen menilai kondisi pasar sekarang belum terlalu menguntungkan bagi sektor property, untuk itu saat ini WKR berfokus mengembangkan property di Tanah Air.

Setelah pencatatan WKR di lantai bursa berhasil, akan disusul oleh anak usaha yang lainnya yakni Waskita Karya Infrastruktur dan Waskita Toll Road.

Untuk diketahui, sebelumnya anak usaha WSKT telah mencatatkan diri di lantai bursa yakni PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

Waskita Beton Precast Tbk. Dok. Ist

Bidik Proyek Luar Negeri

Selain itu, manajemen juga menyatakan tahun 2023-2024 tengah membidik proyek di luar negeri. Hal ini merupakan salah satu strategi yang dijalankan oleh WSKT untuk menekan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) konstruksi lantaran di berada di tahun politik.

Baca Juga:  Fantastis, Utang Waskita Karya Tembus Rp41,2 Triliun per Desember 2023

“Salah satu strategi kita juga dalam rangka untuk menutupi kekurangan nilai kontrak baru, sekiranya di tahun politik tahun depan atau 2024 karena ada penurunan porsi APBN untuk market konstruksi,” jelasnya.

Dia menjelaskan, WSKT telah memiliki beberapa kantor cabang di luar negeri dan yang sudah existing di Timur Tengah, di Jeddah, kemudian di Abu Dhabi.

“Ada satu projek di Saudi, kemudian di Timor Leste. Kita juga beberapa kali mengikuti tender di Filipina dan Malaysia, dan di Afrika kita berharap karena sudah berproses sejak beberapa bulan yang lalu, harapannya di tahun ini efektif kontrak juga bisa diperoleh. Pada saatnya nanti akan kita sampaikan,” beber Septiawan.

Sebagai informasi, sampai November 2022, Wasita Karya sudah mendapatkan kontrak hingga kuartal III/2022 sebesar Rp 13,3 triliun, ini di luar sekitar Rp 800 miliar yang sudah menduduki posisi terendah, tinggal menunggu proses penunjukan dan kontrak.

Baca Juga:  WSBP Torehkan Laba Bersih Rp6,30 Miliar Sepanjang Tahun 2023

“Di luar itu juga ada sekitar Rp 25 triliun yang sedang diikuti tendernya yang biasanya memang di akhir tahun baru mulai diputuskan pemenangnya,” urainya.

Dia menambahkan, dengan asumsi winning rate sebesar 26,67%, dari Rp 25 triliun tersebut sekitar Rp 6 triliun lagi yang bisa diharapkan untuk menambah nilai kontrak baru Waskita di 2022.

“Di luar itu, kami juga sudah berproses untuk berkontrak di luar negeri yang mungkin pada saatnya akan kita lakukan expose, sehingga diharapkan minimal Rp 24 triliun atau sampai Rp 25 triliun bisa kita peroleh sampai akhir tahun ini,” tutupnya.

Baca Artikel Selanjutnya :

Related Articles

Back to top button