NEWS

Tingkatkan Kemampuan SDM, Freeport Bangun Fasilitas Sains di Universitas Cendrawasih

Konstruksi Media – Guna meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pertambangan, PT Freeport Indonesia (PTFI) menyatakan pihaknya akan membangun fasilitas sains di Universitas Cendrawasih, Jayapura. Hal tersebut ditandai dengan dilaksanakannya penandatanganan kerjasama antara Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas dengan Rektor Universitas Cendrawasih Apolo Safanpo.

Penandatangan kerja sama tersebut tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) terkait pembangunan fasilitas sains dan program kemitraan.

Direktur Utama Freeport Indonesia Tony Wenas menjelaskan dalam kerja sama tersebut, PTFI akan membangun gedung sains dengan biaya sebesar Rp 45 miliar. Selain itu, PTFI dengan Universitas Cendrawasih akan melanjutkan program-program yang sudah dijalankan oleh keduanya.

Pusat sains akan dimanfaatkan untuk pengembangan sumber daya manusia khususnya di bidang pertambangan.

Baca Juga:  Wujudkan Kota Dunia untuk Semua, Otorita IKN Gelar Rapat Koordinasi Nasional Perdana

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Permukiman Kumuh, Kelayan Barat Jadi Percontohan

“Kami juga akan menandatangani satu MoU dengan Uncen, yaitu untuk penelitian bersama senilai Rp 1,5 miliar dan dengan harapan tentu saja PTFI dan Uncen dapat bahu membahu untuk membangun papua utk kejayaan Indonesia, Indonesia maju Papua Jaya,” kata Tony Wenas dalam sebuah kesempatan, Minggu, (9/10/2022).

Dia menambahkan, pembangunan gedung fasilitas sains tersebut dibangun di lahan seluas 2.765 meter persegi (m2), dengan luas lantai dasar 630 m2, luas lantai 2 sebesar 570 m2, luas lantai 3 sebesar 870 m2, luas auditorium sebesar 320 m2, dan luas lantai rooftop sebesar 375 m2.

Kemudian untum fasilitasnya, ujar Tony, pusat sains dan kemitraan ini akan memiliki 1 auditorium berkapasitas 230 kursi dan 18 kelas.

Baca Juga:  ITS Bersama PT Dahana Dipercaya Teliti Propelan Untuk Bahan Bakar Roket

Selain itu, ada juga beberapa fasilitas pendukung di lainnya yakni ruang dosen, toilet, ruang panel listrik, fire sprinkler dan alarm, ruang penyimpanan dan juga ruang utilitas.

“Adapun pemilihan warna dan material dari gedung ini terinspirasi dari warna Freeport dengan nuansa tambang dan juga warna hijau yang diambil dari nuansa tanah Papua yang hijau. Gedung ini juga membawa konsep green building dengan sistem kelistrikannya bersumber dari solar panel,” jelas dia.

Pada kesempatan yang sama Rektor Universitas Cendrawasih Apolo menuturkan ketika berbicara mengenai pertambangan berkaitan dengan investasi yang besar.

Menurutnya, dalam bidang pertambangan, diperlukan juga pengembangan teknologi dan kompetensi SDM yang tinggi.

“Karena itu, kerja sama antara pemerintah dan perguruan tinggi beserta seluruh perusahaan tambang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan SDM. Secara khusus dalam bidang pertambangan, maupun menghadirkan investasi yang besar untuk membangun bangsa dan negara melalui sektor pertambangan,” beber Apolo.

Baca Juga:  Geocase 2023, Unpar-Universiti Teknologi Malaysia Teken MoU Kerja Sama Riset Scientific

U.tuj diketahui, Freeport Indonesia selaku perusahaan tambang yang beroperasi di Papua selalu melibatkan masyarakat Papua dalam menjalankan kegiatan pertambangan.Hal ini terlihat dari komposisi pegawai asli Papua yang bekerja di Freeport mencapai 41,36%.

Baca Artikel selamjutnya:

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button