PROFIL

Wakil Ketua DK3N, Prof Fatma Lestari: K3 Untuk Kita Semua (2)

Selain kegiatan akademis, perlu juga keilmuan K3 yang diperolehnya itu harus diarusutamakan dan didiseminasikan kepada masyarakat selain kepada kalangan akademisi.

Konstruksi Media – Prof dra Fatma Lestari, MSi, Phd. baru saja dipercaya mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N) untuk periode 2022 – 2026 mendatang.

Sosoknya cukup berpengaruh dalam dunia Kesehatan, Keselamatan Kerja (K3), sebab wanita kelahiran Jakarta 55 silam itu telah mendedikasikan diri selama lebih 25 tahun bagi pendidikan dan pelatihan K3 di Tanah Air.

Berbagai karya ilmiah telah berhasil dibuat olehnya yakni salah satunya menjadi rujukan wajib bagi pelaksanaan K3 adalah buku berjudul “Manajemen Keselamatan Operasi: Membangun Keunggulan Operasi dalam Industri Proses” yang diterbitkan PT Gramedia Pustaka Umum, 2016.

Selain itu dalam disertasi yang ditulis Prof Fatma pun telah mengisi salah satu bab dari Buku Fire Toxicity yang diterbitkan University of New South Wales, Australia dan University of New South Wales, Australia tahun 2010.

Karya ilmiah yang dihasilkan itu merupakan hasil dari berbagai riset ilmiah yang telah dilaksanakan oleh Prof Fatma. Sejauh ini Prof Fatma telah terlibat dalam kurang lebih 50 kegiatan riset di bidang K3.

Hasil dari riset itu telah membawa Prof Fatma menghadiri berbagai kegiatan internasional. Di kegiatan itu Prof Fatma berkesempatan mempresentasikan hasil risetnya di bidang K3, dikutip Konstruksi Media secara ini ndepen.

Baca Juga : Wakil Ketua DK3N, Prof Fatma Lestari: K3 Untuk Kita Semua (1)

Baca Juga:  Gunung Kartiko, Direktur Jakpro Pilihan Anies, Ternyata Pendiri Apjatel

Secara total, Prof Fatma telah mempresentasikan karya ilmiahnya kurang lebih di 20 event nasional dan juga 20 event internasional untuk bertukar pikiran dan berdiskusi tentang isu isu K3 terkini dengan melibatkan peneliti asing dari berbagai negara.

Saat ini Prof Fatma merupakan reviewer untuk beberapa jurnal K3 internasional terkemuka seperti APJPH (Asia Pacific Journal of Public Health) dari tahun 2014 sampai sekarang, Safety Science Journal (2010 sampai sekarang), Environmental Toxicology & Applied Pharmacology (2010 sampai sekarang), Building & Environment (2010 sampai sekarang), dan Ecotoxicology & Environmental Safety (2008 sampai sekarang).

Baca Juga : Wakil Ketua DK3N, Prof Fatma Lestari: K3 Untuk Kita Semua (1)

Prof Fatma pun menyadari bahwa selain kegiatan akademis, perlu juga keilmuan K3 yang diperolehnya itu harus diarusutamakan dan didiseminasikan kepada masyarakat selain kepada kalangan akademisi. Hal itu sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang tersusun atas 3 pilar yaitu Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Pengajaran.

Sebagai implementasi Tri Dharma dan sekaligus mewujudkan visi K3 untuk Kita Semua, Prof Fatma telah terlibat dalam berbagai kegiatan diseminasi dan mainstreaming K3 pada kalangan publik dimulai dari lingkungan kampus sampai ke luar kampus termasuk masyarakat dan perusahaan-perusahaan.

Kegiatan itu dapat berupa Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat sampai Pelatihan. Dalam kegiatan diseminasi K3 itu bahkan seringkali Prof Fatma tak sungkan turun langsung menemui masyarakat dan mengajarkan tentang praktik safety dan K3. Sampai saat ini Prof Fatma telah terlibat dalam kurang lebih 10 kegiatan training dengan peserta yang datang dari berbagai pelosok daerah seperti dari Yogyakarta, Malang, dan sejumlah perusahaan.

Baca Juga:  Prof Fatma: 10 Hal Penting Harus Dilakukan Pasca Ledakan Tungku Smelter

Keilmuan di bidang K3 dan juga kedekatan Prof Fatma dengan masyarakat telah mengantarkan dirinya untuk dipercaya membantu melakukan assessment dan audit K3 di tengah masyarakat. Hal ini didukung beberapa sertifikasi K3 personal yang dimiliki Prof Fatma. Adapun sertifikasi itu mencakup Crisis Management Course, Certified Crisis Management by National University of Singapore, 2018; Incident Management System (IMS) 100, Certified by Oil Spill Response Limited, 2018; Lead Auditor OHSAS 18001, Certified by SGS International, 2013; Internal Auditor ISO 9001, ISO 14001 & OHSAS 18001. 2017 – now, Certified by TUV SUD, 2018; dan Advanced Process Hazard Analysis, Orlando, US, 2011, Certified by CCPS, USA. Sebagai hasilnya Prof Fatma telah terlibat dalam kegiatan assessment K3 bermitra dengan mitra nasional dari Kampung Siaga Bencana, Sekolah Siaga Bencana, PT PERTAMINA (Persero), Dinas Pemadam Kebakaran DKI, sampai dengan mitra internasional dari US Dep of State melalui US CRDF (US Civilian Research & Development Foundation).

Baca Juga:  Disiplin Terapkan K3, Puluhan Perusahaan Terima Penghargaan WISCA 2022

Pencapaian akademik dan pengabdian masyarakatnya telah memberikan kesempatan kepada Prof Fatma untuk mengabdikan ilmunya. Akhir-akhir ini Prof Fatma ikut terlibat dalam penguatan K3 untuk Desa Wisata. Prof Fatma pun juga telah dipercaya sebagai narasumber di salah satu stasiun TV untuk menyebarluaskan dan mendiseminasi edukasi K3 kepada masyarakat yang lebih luas.  Sebagai salah satu puncak pencapaian dan apresiasi publik kepada keilmuannya di bidang K3, Prof Fatma telah dianugerahi berbagai awards dari berbagai pihak sebagai berikut:

• OHS Award on the 42nd APACPH Conference, Bali 24-27 Nov 2010;
• Early Career Network Award on the 42nd APACPH Conference, Bali 24-27 Nov 2010;
• Industry Award: The Blackmores Ltd Prize for In Vitro Toxicology Laboratory Science for the best performance in Chemical Safety and Applied Toxicology, (CSAT) laboratories, School of Safety Science, May 2003.

Sedangkan baru-baru ini pada 21 Oktober 2021, Prof Fatma telah menerima anugerah K3 dari World Safety Organization (WSO) untuk kategori WSO Concerned Professional Award. 

(Dikutip dari buku 100 Tokoh K3 Indonesia/Hasanuddin)

Baca Artikel Selanjutnya :

Related Articles

Back to top button