EVENTHighlights

1.000 Orang Memadati ICE BSD, Sambut Hari Pertama IBF 2023

Jumlah sponsor yang mendukung acara ini mencapai 51 sponsor, baik dari perusahaan nasional maupun perusahaan asing.

Konstruksi Media – The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) menggelar IISIA Business Forum (IBF) 2023, yang merupakan kegiatan pameran dan seminar tahunan, mempertemukan seluruh stakeholders industri baja nasional.

IBF 2023 dihadiri hampir 1.000 orang memadati acara. Acara ini tak lepas dari kerja sama IISIA dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan didukung oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

IBF akan terselenggara di ICE BSD, Tangerang, Banten, hingga Sabtu (11/11/2023), dan diharapkan akan menjadi agenda rutin tahunan, memberi efek bagi terciptanya sinergi antara para pelaku dan pemangku kepentingan dalam ekosistem industri baja nasional yang semakin baik.

Baca juga: Airlangga Hartarto: Pertumbuhan Industri Baja Harus Dijaga dengan Melindungi Pasar Domestik

Hari pertama IBF 2023. (foto: KS).

Chairman IISIA Purwono Widodo menerangkan, rangkaian acara IBF 2023 ini diikuti oleh ekosistem industri baja yaitu 110 peserta pameran yang terdiri dari 76 perusahaan, 4 kementerian, 16 asosiasi, 4 perguruan tinggi, dan 15 UMKM.

“Jumlah sponsor yang mendukung acara ini mencapai 51 sponsor, baik dari perusahaan nasional maupun perusahaan asing. IBF 2023 juga turut menghadirkan 30 narasumber dengan 11 pembicara dari kementerian, 6 pembicara dari perusahaan, 5 pembicara internasional, dan 2 pembicara akademisi,” katanya dikutip dari rilis pers di Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Baca Juga:  IISIA Beberkan Kebutuhan Baja untuk Pembangunan IKN Nusantara

Purwono melanjutkan, kegiatan IBF 2023 ini diharapkan dapat menjadi sarana yang mempertemukan seluruh stakeholders industri baja guna bersinergi dan mencari solusi permasalahan, serta memperoleh masukan atas kebijakan pengembangan industri baja nasional dalam rangka menciptakan kemandirian bangsa.

Pada hari pertama pelaksanaan IBF 2023, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang membuka acara menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2023 tetap tumbuh kuat sebesar 4,94% (yoy), meskipun sedikit melambat dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 5,17% (yoy).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. foto: KS.

Baca juga: Hadiri IBF 2023, Menteri Perdagangan Siap Genjot Kemajuan Industri Baja Dalam Negeri

“Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasi kepada para pelaku industri baja yang telah melakukan pengembangan untuk kemajuan industri baja ke depan, terbukti dengan adanya pertumbuhan industri baja sebesar 10,86% yoy di Triwulan III 2023” kata Airlangga.

Baca Juga:  Indonesia Emas, Otorita IKN dan LDE Universities Teken MoU Penelitian Pengembangan Kota Cerdas

Lebih lanjut Airlangga menyebutkan, nilai ekspor besi baja meningkat menjadi USD28,48 miliar dari sebelumnya sekitar USD8 miliar di 2019. Sedangkan konsumsi baja nasional yang sebesar 16 juta ton baru terpenuhi sebesar 12 juta ton. Hal tersebut nenunjukkan bahwa peluang industri baja untuk tumbuh masih sangat besar.

“Dengan pengembangan Green steel dan Blast furnace hilirisasi batu bara, Indonesia sebagai salah satu dari “The Largest Steel Producer” memiliki peluang yang besar untuk masuk ke pasar global. Demand 1,5 juta ton untuk industri otomotif menjadi potensi yang dapat kita manfaatkan karena baru 900.000 kebutuhan baja otomotif yang dipenuhi oleh produsen baja nasional. Dengan begitu, diharapkan industri baja dapat ‘terbang’ untuk menghasilkan lebih banyak lagi devisa untuk negara,” tutur Ketua Umum Partai Golkar itu.

Baca Juga:  Cikal Bakal MPOIN sebagai Pelopor Tangki Air Anti Lumut, Virus dan Bakteri (1)
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. (foto: KS).

Sementara, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang juga hadir dalam acara IBF 2023 menyampaikan, industri baja adalah sektor yang memainkan peran utama dalam memasok bahan baku vital untuk pembangunan di bidang infrastruktur, produksi barang modal, alat transportasi maupun persenjataan sehingga dibutuhkan sinergi dan kolaborasi antara asosiasi, pemerintah dan pelaku usaha.

“Neraca perdagangan Indonesia menunjukkan tren surplus dengan nilai USD27,75 miliar untuk periode hingga Triwulan III 2023. Hal ini termasuk diantaranya ada kontribusi dari perdagangan besi dan baja. Sehingga dalam meningkatkan ekonomi nasional salah satunya dengan peningkatan ekspor dan pengendalian impor di sektor industri besi dan baja,” tutur pria yang akrab disapa Zulhas itu.

Plh. Ketua Umum KADIN Indonesia Yukki N. Hanafi. (foto: KS).

Menutup Opening Ceremony IBF 2023, Plh. Ketua Umum KADIN Indonesia Yukki N. Hanafi memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara IISIA Business Forum 2023 ini dan mendorong IISIA untuk terus memberikan kontribusi positifnya bagi kemajuan industri baja nasional.

Related Articles

Back to top button