HSEINFO

100 Tokoh K3 Indonesia Deklarasikan Nihil Kecelakaan Kerja

Dalam acara peluncuran buku 100 Tokoh K3 Indonesia, juga dilakukan penandatanganan bersama sekaligus deklarasi tokoh K3 Indonesia.

Konstruksi Media – Kasus kecelakaan kerja di Indonesia terbilang masih sangat tinggi. Angkanya justru cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang Tokoh K3 Indonesia, 17 Agustus 2022 disela-sela peluncuran buku “100 Tokoh K3 Indonesia” di Gedung Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) di Jl Yos Sudarso, Jakarta Utara.

Dalam acara peluncuran buku 100 Tokoh K3 Indonesia tersebut juga dilakukan penandatanganan bersama sekaligus deklarasi tokoh K3 Indonesia. Berikut isi lengkapnya:

Deklarasi Tokoh K3 Indonesia

Kami Tokoh K3 Indonesia yang tergabung dalam Buku 100 Tokoh K3 Indonesia, dengan ini dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77, menyatakan bahwa :

1. Kami berkomitmen mendukung Program Pemerintah Indonesia untuk menerapkan dan membudayakan K3 di tengah masyarakat industri dan umum

Baca Juga:  Sembilan Tipe Rumah yang Dirancang Khusus Tahan Gempa

2. Kami berkomitmen untuk berkontribusi menjalankan K3 untuk mencapai Nihil Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja sesuai dengan prinsip ilmu dan bidang kami masing-masing

Jakarta, 17 Agustus 2022

Tokoh K3 Indonesia

Hal tersebut berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, pada 2017 kecelakaan kerja terdata di angka 123.040 kasus.  Jumlahnya naik 40,94% menjadi 173.415 kasus pada 2018. Setahun setelahnya, kecelakan kerja kembali meningkat 5,43% menjadi 182.835 kasus. 

Kecelakaan kerja di dalam negeri meningkat 21,28% menjadi 221.740 kasus pada 2020. Angkanya pun kembali menggeliat pada 2021 yang tercatat di angka 234.270 kejadian atau meningkat 5,65% dari tahun 2020. Menurut BPJS Kestenagakerjaan, mayoritas kecelakaan tersebut dialami di lokasi kerja. Hal itu pun paling banyak terjadi pada pagi hari pukul 06.00 hingga 12.00 WIB.

Baca Juga:  Brantas Abipraya Gelar Donor Darah Bantu Sesama

Baca Juga : Menteri Basuki: Semua Proyek Harus Menerapkan Aspek K3, Peluncuran Buku 100 Tokoh K3

Atas berbagai kecelakaan kerja tersebut, BPJS Ketenagakerjaan telah menggelontorkan dana sebesar Rp1,79 triliun untuk membayar klaim pada 2021. Jumlah itu mengalami kenaikan 14,97% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,56 triliun.

Kecelakaan kerja tak hanya sekadar mengakibatkan berapa triliun rupiah dana yang dikeluarkan BPJS Ketenagakerjaan dalam membayar klaim yang diajukan peserta yang mengalami kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja sudah pasti akan menimbulkan korban di kalangan pekerja yang mengalami kecelakaan itu sendiri.

Tak sedikit yang berakhir dengan meninggal dunia yang berimbas pada terganggunya perekonomian sebuah keluarga dan pada gilirannya akan mendongkrak angka kemiskinan secara nasional. Setiap tahunnya, rata-rata 8 pekerja di Indonesia meninggal dunia akibat kecelakaan kerja.  Banyak pula yang berakhir dengan kondisi cacat, baik permanen maupun fungsional.

Baca Juga:  Erick Thohir: BUMN Karya Bangun Prasarana Kereta Api di Filipina

Kecelakaan kerja juga akan berdampak pada kelangsungan bisnis sebuah perusahaan. Perusahaan yang sering mengalami kecelakaan kerja, akan menurunkan citra (brand image) dan bisa berimbas pada merosotnya nilai jual saham di bursa efek atau pasar saham. Secara internal, kecelakaan kerja sudah pasti berimbas pada menurunnya produktivitas perusahaan dan dalam skala lebih luas, kecelakaan kerja akan berdampak pada perekonomian nasional secara keseluruhan.

Angka kecelakaan kerja yang cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun ini mengundang keprihatinan mendalam para pegiat K3 di Indonesia.

Baca Artikel Selanjutnya :

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button