HighlightsHSETips & Trik

8 Langkah Mencegah Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja

Ada banyak cara yang bisa dilakukan guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja demi membangun K3 yang berkesinambungan.

Konstruksi Media, Jakarta – Kasus kecelakaan kerja belakangan kembali marak dan sebagian di antaranya membetot perhatian publik. Satu kejadian bahkan memicu keluarnya kebijakan larangan kegiatan wisata studi (study tour) bagi kalangan siswa sekolah.

Sebab selain menimbulkan korban jiwa, peristiwanya cenderung terus berulang. Seakan tidak pernah ada pembelajaran dari kasus-kasus serupa yang selama ini terjadi.

Berbagai kasus kecelakaan kerja yang belakangan marak terjadi, mengundang keprihatinan mendalam bagi Edi Santoso. Praktisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ini mengatakan, dampak dari kecelakaan kerja begitu panjang dan multi dimensi.

“Dampak dari kecelakaan kerja tak sekadar meninggalkan duka mendalam bagi para keluarga korban yang ditinggalkan. Tetapi juga secara tidak langsung akan membuat citra dari perusahaan akan tercoreng,” kata Edi Santoso dalam keterangan tertulisnya yang disampaikan ke redaksi Konstruksi Media, Senin (27/5/2024) pagi.

EDI SANTOSO

Ia menyoroti berbagai kasus kecelakaan kerja yang  belakangan marak terjadi di beberapa smelter di Indonesia. Inspektur Senior K3 ini mengatakan bahwa meningkatnya iklim investasi di Indonesia, khususnya terkait industri peleburan (smelter), tak dibarengi dengan meningkatnya praktik-praktik K3 terbaik di perusahaan-perusahaan yang baru didirikan tersebut.

Baca Juga:  Forum QHSE BUMN Konstruksi Lakukan QHSE Visit ke Pabrik Cat Nippon Paint

Alhasil, kecelakaan kerja fatal (fatality accident) sering terjadi di industri yang sama. “Mengapa kejadian ini selalu berulang di saat sudah banyak tenaga ahli K3 yang dicetak dan dididik? Sudah banyak juga kajian dan investigasi yang dilakukan terkait dengan semua jenis kecelakaan yang terjadi. Apakah tidak ada hasil/report dari kejadian-kejadian tersebut yang bisa dijadikan rujukan dan perbaikan kedepan?” tanya Edi.

Untuk membangun K3 yang berkesinambungan, mantan anggota Komisi V Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N) ini memberikan tips berupa beberapa langkah yang bisa diimplemetasikan di perusahaan. Di antaranya adalah:

Komitmen Manajemen

Manajemen harus menunjukkan komitmen yang kuat terhadap K3. Hal ini bisa dilakukan dengan cara : (1) mengintegrasikan K3 ke dalam kebijakan dan visi perusahaan, (2) menetapkan tujuan dan sasaran K3 yang jelas dan terukur, dan (3) memastikan alokasi sumber daya yang cukup untuk implementasi program K3.

Identifikasi dan Penilaian Risiko

Baca Juga:  Jokowi Resmikan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor dengan Total Investasi Rp4 Triliun

Melakukan identifikasi risiko secara berkala untuk mengidentifikasi potensi bahaya di tempat kerja. Lalu,  melakukan penilaian risiko untuk menentukan tingkat risiko dan prioritas penanganannya. Selanjutnya, mengembangkan dan menerapkan langkah-langkah pengendalian risiko.

Pelatihan dan Pendidikan

Menyediakan pelatihan K3 yang teratur untuk semua karyawan, meningkatkan kesadaran karyawan tentang pentingnya K3 melalui kampanye dan seminar, dan  memberikan pelatihan khusus untuk karyawan yang bekerja di lingkungan berisiko tinggi.

Pengembangan Sistem Manajemen K3

Mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen K3 yang sesuai dengan standar internasional seperti ISO 45001, membuat prosedur kerja yang aman dan SOP (Standard Operating Procedures) yang jelas, dan menggunakan teknologi dan alat bantu yang dapat meningkatkan keselamatan kerja.

Partisipasi dan Komunikasi

Mendorong partisipasi karyawan dalam program K3, membentuk Komite K3 yang melibatkan perwakilan manajemen dan karyawan, dan menerapkan sistem komunikasi yang efektif untuk menyampaikan informasi K3.

Pemantauan dan Evaluasi

Melakukan pemantauan secara terus-menerus terhadap pelaksanaan program K3,  melakukan audit internal dan eksternal untuk mengevaluasi kinerja K3, dan  menggunakan hasil pemantauan dan audit untuk melakukan perbaikan berkelanjutan.

Baca Juga:  Dr Ir Rudiyanto: Seminggu Kurang Tidur (1)

Penanganan Insiden dan Tindakan Korektif

Membangun sistem pelaporan insiden yang cepat dan efektif, menyelidiki setiap insiden untuk menemukan akar penyebab dan mengambil tindakan korektif, dan  mengimplementasikan tindakan perbaikan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Peningkatan Berkelanjutan

Melakukan review dan perbaikan berkelanjutan terhadap sistem K3, mengadopsi praktik terbaik dan inovasi terbaru dalam K3, dan mendorong budaya K3 yang positif di seluruh organisasi.

“Dengan mengadopsi langkah-langkah tersebut, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat serta memastikan bahwa program K3 berjalan secara berkesinambungan dan memberikan manfaat untuk jangka panjang,” kata Sekjen A2K3KI ini.  

Wakil Ketua Umum PPJK3 RUI ini juga meminta kepada seluruh pekerja agar lebih peduli terhadap kondisi di sekitar tempat kerjanya. Apabila menemukan kondisi yang tidak aman (unsafe) langsung dilakukan tindakan.

“Jangan lagi merasa cuek dan abai terhadap kondisi di tempat kerja karena menganggap bukan merupakan tugasnya. Ubah kebiasaan tidak baik ini dengan kesadaran bersama,” pungkas Edi.  (Hasanuddin)

Related Articles

Back to top button