EVENTHighlights

Airlangga Hartarto: Pertumbuhan Industri Baja Harus Dijaga dengan Melindungi Pasar Domestik

Airlangga memproyeksi demand dari konstruksi akan meningkat didorong kebijakan PPN TP 100% untuk rumah di bawah Rp2 miliar.

Konstruksi Media – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan industri baja sebesar 10,86% (year-on-year) pada kuartal III/2023 harus dijaga dengan melindungi pasar domestik. Kendati demikian, industri besi dan baja nasional masih diselimuti berbagai tantangan, salah satunya kondisi pasokan berlebih komoditas logam dasar tersebut di pasar global.

“Industri baja punya over kapasitas, ini kelebihan pasokannya sekitar 632 juta ton. Oleh karena itu, Indonesia sebagai salah satu market harus hati-hati karena yang oversupply itu ada di tetangga kita,” kata Airlangga saat menghadiri pameran The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) Business Forum (IBF) 2023 di ICE BSD, Kemayoran, Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Baca Juga:  Menteri Basuki Harap Gapensi Berperan Aktif Tingkatkan Kinerja Industri Konstruksi

Dia melihat kelebihan pasokan di pasar global yang terjadi saat ini menjadikan Indonesia sebagai target pasar untuk produk-produk baja berlebih tersebut. Maka itu, penting untuk menjaga industri nasional tetap tangguh.

Baca juga: Hadiri IBF 2023, Menteri Perdagangan Siap Genjot Kemajuan Industri Baja Dalam Negeri

Di sisi lain, Airlangga menuturkan bahwa kebutuhan besi dan baja untuk konstruksi dan baja nasional didukung permintaan dari sektor konstruksi dan otomotif yang terus melesat.

“Demand otomotif itu 1,5 juta ton, bayangkan 1,5 juta ton besi untuk industri otomotif. Sekarang kita bisa supply 900.000 ton, nah sisanya lagi masih impor, ini masih bisa dikejar,” tuturnya.

Sementara itu, kebutuhan untuk sektor konstruksi sebanyak 6 juta ton. Airlangga memproyeksi demand dari konstruksi akan meningkat didorong kebijakan PPN TP 100% untuk rumah di bawah Rp2 miliar.

Baca Juga:  Empat Keunggulan Utama dari Baja Ringan!

Kemudian, Airlangga menyebutkan bahwa permintaan ekspor disebut terus meningkat. Adapun, kontribusi sektor besi baja termasuk nikel sebesar US$8 miliar pada 2019, naik menjadi US$8,5 miliar pada 2022.

Untuk mendorong kemandirian di industri baja nasional, Airlangga mendukung forum 2023 pada 9-11 November 2023. Adapun, agenda tersebut diselenggarakan oleh IISIA bersama Kamar Dagang (KADIN) Indonesia didukung Kementerian Perindustrian.

Baca juga: Buka IBF 2023, Purwono Widodo: Industri Baja The Mother of Industries

Chairman IISIA yang juga Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Purwono Widodo mengatakan, tema IBF 2023 kali ini adalah Industri Baja Nasional untuk Kemandirian Bangsa.

“Tema tersebut dipilih sesuai dengan situasi kita yang menghadapi kompleksitas tantangan ekonomi baik ditingkat global maupun nasional, yang perlu disikapi oleh industri besi dan baja nasional agar menjadi semakin tangguh dan mandiri, serta menguatkan kolaborasi dan sinergi antara semua pihak yang terlibat dalam kemajuan industri baja nasional,” katanya.

Baca Juga:  IISIA Beberkan Kebutuhan Baja untuk Pembangunan IKN Nusantara

Related Articles

Back to top button