HighlightsProduct

Berhasil Olah Limbah Baja, Krakatau Semen Indonesia Bidik Suplai GGBFS ke IKN

Kita suka ekspor ke Singapura. Maka itu wajib banget harus mendapatkan Green Label Singapura untuk masuk ke pasar mereka.

Konstruksi Media – PT Krakatau Semen Indonesia (KSI) merupakan perusahaan joint venture sebagai bukti sinergi dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) raksasa, yakni PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, yang memproduksi Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS).

Bureau of Commercial KSI, Dicky Dwi Hartanto menyebutkan, KSI bergerak dalam pengolahan limbah non B3 Krakatau Steel Group berupa Granulated Blast Furnace Slag (GBFS) sehingga menghasilkan produk ramah lingkungan berupa Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS).

“GBFS itu kita grinding atau dihaluskan, sehingga menjadi GGBFS,” kata Dicky saat diwawancarai Konstruksi Media dalam pameran The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Business Forum 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten, dikutip Senin (13/11).

Baca juga: Toilon ThermoTech, CrossLinked Technology Pertama & Terbesar di Indonesia

GGBFS memiliki keunggulan sebagai subtitusi semen Portland untuk beton performa tinggi. GGBFS digunakan untuk membuat struktur beton yang kuat dan tahan lama.

Baca Juga:  Erick Thohir Targetkan Pembangunan Jalan Tol dan Bendungan Rampung Tahun 2024

Dari segi kualitas, semen slag/GGBFS ini lebih kuat dari semen konvensional. Bahkan, produk KSI juga tahan terhadap sulfat dan chloride, yang dapat melindungi baja tulangan dalam struktur beton sehingga cocok untuk bangunan di lingkungan dengan kandungan sulfat atau chloride yang tinggi seperti pelabuhan dan bendungan.

“Fungsinya untuk meningkatkan kuat tekan dan meningkatkan ketahanan produk yang dihasilkan oleh pabrikan turunan semen seperti ready mix dan precast,” ucapnya.

GGBFS yang diproduksi oleh PT KSI sudah memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan nilai 91,5 %, dan sudah siap untuk diracik dengan beragam produk lainnya seperti beton precast, fresh beton, hingga mortar. GGBFS siap dikirim ke manufaktur semen lainnya.

“Kita sudah mendapatkan SNI, kemudian sudah terdaftar di SIMPK Kementerian PUPR dan produk KSI memiliki Green Label Singapura,” katanya.

Baca Juga:  Masuki Usia ke-11, SIG Siap Pertahankan Dominasi Market Leader Semen Nasional
Booth Krakatau Semen Indonesia dalam event IBF 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten. (foto: Morteza Syariati Albanna).

Dicky merincikan, dalam pembangunan konstruksi, GGBFS dapat meningkatkan kekuatan mutu beton hingga 15% pada usia beton 28 hari dan +/- 20% pada usia 90 hari. Kelebihan lainnya, GGBFS dapat menurunkan panas hidrasi sehingga beton yang dihasilkan tidak mudah retak atau cracking. GGBFS ini merupakan limbah Non B3 terdaftar sehingga aman untuk digunakan dengan komposisi/mix design yang optimal.

Baca juga: KONE, Produsen Lift yang Manfaatkan Artificial Intelligence

Saat ini, KSI sudah memiliki pabrik di Cilegon, Banten, yang sudah mulai aktif di market konstruksi sejak tahun 2018. Berselang setahun, produk GGBFS berhasil diekspor ke Singapura.

“Kita suka ekspor ke Singapura. Maka itu wajib banget harus mendapatkan Green Label Singapura untuk masuk ke pasar mereka,” ucapnya.

Di dalam negeri, GGBFS sudah digunakan untuk konstruksi pembangunan pelabuhan, jalan tol, hingga high rise building.

Baca Juga:  Tok! DPR Sahkan Perubahan UU IKN Nusantara

Saat ini KSI tengah membidik dapat memasok produk untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

“Karena kondisi tanah IKN yang mengandung sulfat, maka idealnya membutuhkan slag agar bangunan yang dihasilkan memiliki umur yang panjang. Nah, Kementerian PUPR yang kita akan berikan advice untuk IKN,” ungkap Dicky.

“Produk KSI, high performance green concrete,” kata Dicky menegaskan.

Ia pun mengharapkan dari keikutsertaan KSI dalam event pameran IBF 2023 di ICE BSD, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa limbah baja sebetulnya dapat dimanfaatkan penuh untuk pembangunan proyek infrastruktur nasional.

“Limbah baja sangat banyak dan sekarang sudah ada kita (KSI). Maka itu, limbah baja dapat digunakan sebenarnya untuk infrastruktur lainnya. Jadi, kita awareness ke masyarakat agar mereka teredukasi,” ucap Dicky memungkasi.

Related Articles

Back to top button