Highlightskonstruksi BerkelanjutanKorporasi

Sinergi BlueScope-UMN Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca Melalui Konstruksi Hijau

Salah satu produk ramah lingkungan BlueScope adalah Colorbond XRW dengan Thermatech Solar Reflectance Technology, yang digunakan untuk atap bangunan UMN.

Konstruksi Media, Jakarta – Penerapan konstruksi hijau berperan penting dalam upaya memangkas emisi gas rumah kaca (GRK). Sebagai pelopor industri baja lapis premium di Indonesia sejak tahun 1973, NS BlueScope Indonesia (BlueScope) berperan aktif dalam mendorong efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan melalui inovasi material baja lapis dan baja lapis warna (midstream), serta implementasinya dalam berbagai produk dan solusi bangunan (downstream).

Bersama anak usahanya, NS BlueScope Lysaght Indonesia, perusahaan juga berkomitmen untuk membangun industri konstruksi dalam negeri dengan menjaga mutu dan mendukung pendidikan arsitektur di Tanah Air.

Project Marketing Manager & Country Innovation Lead PT NS BlueScope Indonesia Monika Frederika mengatakan untuk itu, perusahaan berkolaborasi bersama mitra dengan semangat yang sama, seperti Universitas Multimedia Nusantara (UMN), yang menjadi bagian integral dalam upaya ini.

Baca Juga:  Laba Bersih WIKA Beton Terperosok 22,33% Sepanjang Kuartal I 2022

Monika Frederika menegaskan dukungan BlueScope terhadap pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

“Untuk mengurangi emisi GRK pada sektor bangunan di Indonesia, kami berupaya mendorong konstruksi hijau di Indonesia dengan menghadirkan produk yang memiliki Green Label Certificate untuk kategori Gold dari Green Product Council Indonesia (GPCI), serta turut mempertimbangkan prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola Usaha (ESG),” kata Monika dalam keterangannya dikutip Sabtu (16/3/2024).

Salah satu produk ramah lingkungan BlueScope adalah Colorbond XRW dengan Thermatech Solar Reflectance Technology, yang digunakan untuk atap bangunan UMN.

“Atap bangunan ini tidak hanya memiliki nilai estetika yang tinggi dengan desain yang menyerupai jaring laba-laba, tetapi juga dirancang untuk mengurangi penyerapan panas. Hal ini membantu menjaga kenyamanan di dalam bangunan, sambil mendukung kelestarian lingkungan,” katanya.

Baca Juga:  Istimewa, Hutama Karya Raih Empat Penghargaan Digital Konstruksi

Sebelumnya, bangunan kampus UMN berhasil meraih penghargaan kategori “Pengaplikasian Konsep Ramah Lingkungan yang Paling Inspiratif” pada Steel Architectural Award 2017 berkat konsep platonic design dan ramah lingkungan yang diusung. Penghargaan oleh BlueScope ini mengapresiasi desain arsitektur yang menggunakan bahan Colorbond.

Selain itu, BlueScope juga berkontribusi dalam bidang pendidikan dengan memberikan kuliah umum bagi mahasiswa arsitektur dan sipil di berbagai kampus di Indonesia, salah satunya UMN.

“Masa depan industri manufaktur tergantung pada desainer dan pembangun masa depan. Oleh karena itu, BlueScope berupaya untuk membagikan pengalaman industri guna mempercepat pertumbuhan dan perkembangan mahasiswa, terutama dalam mewujudkan pembangunan hijau yang berkelanjutan,” ungkap Marketing Manager PT NS BlueScope Lysaght Indonesia Gede Wijaya.

Baca Juga:  Terapkan Inovasi Ramah Lingkungan, Adhi Beton Raih Penghargaan Emas dalam OPEXCON 2023

Related Articles

Back to top button