Teknologi

Ciptakan Fuzer untuk Cegah Covid-19, ITS Sabet Perunggu

Konstruksi Media – Pandemi Covid-19 tidak menghalangi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk melahirkan berbagai macam inovasi. Seperti kali ini, lima mahasiswa ITS menggagas alat sterilisasi buah guna menjaga kesegaran buah serta mengurangi risiko penyebaran Covid-19.

Mereka adalah Ariq Ahnafalan Syakban dari Departemen Teknik Lingkungan selaku ketua tim, Andika Surya Hadiwinata, Idha Nurmalita Sari, Rajendra Lokeswara, dan Jamaluddin Hakim dari Departemen Teknik Instrumentasi yang tergabung dalam tim IMM AWAN.

Inovasi yang mereka lakukan yaitu pemanfaatan sinar ultraviolet (UV) dan ozonisasi pada alat sterilisasi buah bernama FUZER (Fruit Sterilizer) untuk menjaga kesegaran buah serta mengurangi risiko tertularnya Covid-19.

Baca Juga:  EDGE DC Terapkan Standar Baru Dalam Desain Data Center Berkelanjutan di Indonesia

Anggota Tim IMM AWAN, Idha Nurmalita Sari mengatakan, inovasi tersebut muncul karena keresahan timnya terhadap penularan virus Covid-19 yang kian meluas. Salah satu cara untuk mengurangi tertularnya Covid-19 adalah dengan mengonsumsi buah-buahan agar imun tubuh tetap terjaga.

“Namun, bisa saja dalam buah tersebut telah terkontaminasi oleh virus Corona, sehingga FUZER hadir untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,” ujar Idha dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (13/8/2021). 

Mahasiswi asal Purwokerto ini memaparkan, FUZER tersebut tersusun dari beberapa komponen di antaranya adalah sinar UV, generator ozon, pendingin peltier, kipas CPU, arduino uno R3, dan sensor suhu. Kemudian untuk cara kerja dari FUZER yaitu cukup dengan menyalakan alat tersebut selama 30 – 45 detik.

“Pada rentang waktu tersebut, generator ozon, sinar UV, dan pendingin peltier akan bekerja untuk mensterilkan buah,” terangnya.

Baca Juga:  Sokong Keberlanjutan Industri, Profesor ITS Susun Kerangka Kinerja BUMN

Idha meyakini jika FUZER yang dirancang oleh timnya lebih berkompeten dari produk lain karena virus maupun bakteri jahat yang mampu dihilangkan dengan FUZER tersebut jauh lebih cepat. Ia melanjutkan, penggunaan generator ozon, pendingin peltier, dan lampu UV tersebut mampu menimbulkan perubahan suhu yang cukup pesat.

“Sehingga mampu menyebabkan bakteri yang ada dalam buah lebih cepat mati dibandingkan dengan hanya menggunakan sistem pemanas biasa,” imbuhnya.

Idha pun mengakui jika dalam pengerjaan FUZER tersebut, tim IMM AWAN sempat mengalami kendala dalam pembuatan prototipe. Hal tersebut diakibatkan pandemi yang membatasi ruang gerak tim, sehingga membuat tim kesulitan dalam pencarian komponen yang dibutuhkan.

“Namun, dengan adanya koordinasi yang cukup baik, prototipe FUZER dapat terselesaikan tepat waktu,” tegasnya.

Baca Juga:  Mahasiswa ITS Ciptakan E-Trash Atasi Sampah Saat Pandemi

Kerja keras tim IMM AWAN tersebut telah berhasil membuahkan prestasi yang membanggakan dalam ajang International Invention Competition for Young Moslem Scientists (IICYMS) 2021 pada beberapa waktu lalu.

Inovasi yang bertajuk Fruit Sterilizer (FUZER): Fruit Sterilizer Using Ozoneization Method and the Use of UV Light to Improve the Freshness of the Fruit and Reduce the Risk of Spreading Covid-19 tersebut dengan sukses mengantarkan tim meraih medali perunggu.

Ke depan, kata Idha, tim yang dibimbing oleh dosen Departemen Teknik Instrumentasi Ir Ahmad Fauzan Adziima ST MSc ini berharap, agar inovasi FUZER dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Dengan begitu, FUZER ini dapat membantu masyarakat agar terhindar dari penularan Covid-19,” pungkasnya.***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button