Product

Empat Jenis Retak pada Dinding Akibat Pakai Material Kualitas Rendah

Hindari mengaplikasikan acian ke dinding sebelum plester benar-benar kering karena hal ini yang menjadi pemicu retaknya dinding.

Konstruksi Media, Jakarta – Penggunaan material atau bahan bangunan berkualitas rendah akan berpengaruh terhadap ketahanan rumah sehingga imbasnya bisa menyebabkan retak pada area dinding.

Keretakan pada dinding tidak bisa disepelekan, karena apabila terlalu lama dibiarkan maka retakannya bisa terus menjalar hingga bisa membahayakan penghuni rumah.

Maka itu, pastikan takaran plester dan acian sudah pas. Hindari mengaplikasikan acian ke dinding sebelum plester benar-benar kering karena hal ini yang menjadi pemicu retaknya dinding.

Dikutip dari Instagram @semenmerahputih, Senin (5/2/2024), sedikitnya terdapat empat jenis retak pada dinding.

Berikut informasi singkatnya:

  1. Retak Halus

Retak halus ini berukuran kecil, disebabkan oleh perubahan suhu atau pemuaian dan penyusutan material bangunan.

  1. Retak Susut
Baca Juga:  Profil Solusi Bangun Indonesia (SBI): Penyedia Semen dan Beton Ramah Lingkungan

Terjadi akibat penyusutan material seperti plesteran atau beton saat pengeringan.

  1. Retak Settlement (Pemuaian Tanah)

Disebabkan oleh pergeseran tanah di bawah bangunan akibat penurunan tanah alami atau kelebihan air.

  1. Retak Struktural

Terjadi karena kegagalan struktur bangunan akibat beban berlebih atau cacat desain. Air yang masuk ke dalam struktur bangunan melalui retakan ini bisa merusak material dan mengancam kestabilan struktur.

Semen Merah Putih Water Shield. (foto: Konstruksi Media/Morteza Syariati Albanna).

Oleh sebab itu, supaya rumahnya kuat dan dinding awet, penting memilih semen yang tepat. Semen Merah Putih Watershield bisa menjadi pilihan, karena bukan hanya membuat struktur lebih kuat dan tahan lama, tetapi juga bisa menjaga dinding dari rembesan air.

Related Articles

Back to top button