Arsitektur & DesignHighlightsPROPERTY

GBCI Menobatkan Award ke Para Tokoh dan Perusahaan yang Telah Implementasikan Green Building

Pekerjaan rumah GBCI saat ini masih banyak, terutama dengan ancaman nyata climate change.

Konstruksi Media – Green Building Council Indonesia (GBCI) memberikan apresiasi kepada para stakeholders, dalam hal ini adalah perusahaan-perusahaan yang terlibat aktif dalam mensertifikasi proyek green building atau bangunan hijau, kemudian para tokoh profesional atau pemain industri bangunan dan konstruksi yang telah mengimplementasikan konsep green building di Tanah Air.

Ketua Umum GBCI, Iwan Prijanto menuturkan, para pemain industri bangunan dan konstruksi di Indonesia, ingin melakukan perubahan dengan mentransformasi cara berpraktik sehingga pelaku pasar dan industri dengan sendirinya akan merespons.

“Kalau pasarnya tidak diubah menjadi lebih baik dan berkelanjutan, maka sangat sulit bagi pemain industri untuk menjual jasa maupun produk yang baik dan berkelanjutan. Itu misi yang diemban oleh GBCI,” kata Iwan Prijanto saat diwawancarai dalam event Greenship Award di Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Baca juga: Turunkan Emisi Karbon Hingga 34%, Sinar Mas Terapkan Sustainable Development

Baca Juga:  Tangani Proyek Jalan Tol Kutepat, Hutama Marga Waskita Serap Investasi Rp9,9 Triliun

Menurut dia, gerakan green building ini tidak akan pernah berjalan tanpa adanya kepemimpinan baik dari berbagai tokoh, yang pada akhirnya diganjar penghargaan oleh GBCI. GBCI adalah gerakan nirlaba yang berangkat dari inisiatif civil society independen. Jadi, bukan gerakan dari pemerintah.

Iwan melanjutkan, untuk menjalankan misi tersebut, maka GBCI harus melakukan kolaborasi dengan stakeholders terkait, karena hal inilah yang menjadi kunci atau faktor utama dari kesuksesan GBCI.

“Kami bisa membangun kolaborasi baik antara sesama profesional, pemain industri, stakeholders lain seperti pemerintah dan juga universitas, serta masyarakat umum khususnya secara luas,” tutur dia.

Iwan mengungkapkan, pekerjaan rumah GBCI saat ini menurutnya masih banyak, terutama dengan ancaman nyata climate change. Maka itu, diperlukan perubahan yang betul-betul nyata, bukan hanya sekadar jargon.

Baca Juga:  BCA Hadirkan Gedung Ramah Lingkungan di BSD, Tangerang Selatan
foto: Giffari Muhammad.

“Bukan hanya perubahan yang di atas kertas formalitas saja, tetapi betul-betul terjadi perubahan di lapangan,” tuturnya.

Perubahan yang dimaksudkan dalam terimplementasinya green building ialah diharapkan dapat terjadi penurunan emisi, peningkatan energi efisiensi, peningkatan konservasi air, pemanfaatan lahan yang lebih baik, serta memperbaiki indoor air quality.

Baca juga: Dukung Net Zero Emission, MRT Jakarta Kaji Pengembangan Energi Terbarukan untuk Sistem MRT

“Dan memastikan praktik dalam pengolahan bangunan juga semakin bertanggung jawab. Maka penghargaan ini hanya semacam apresiasi agar terus membangun spirit dan semangat kita dalam melakukan perubahan,” tuturnya.

Setidaknya terdapat beberapa award. Di antaranya dalam Kategori “Outstanding Sustainable Building Best Achievement” yang menobatkan empat pemenang, yaitu:

  • Gedung HK Tower – Platinum
  • Gedung Sampoerna Strategic Square – Platinum
  • Gedung PT. Sarana Multi Infrastuktur – Platinum
  • Kawasan Jimbawana
Baca Juga:  Kementerian PUPR Serahkan Aset PSU Rp77,4 Miliar ke 44 Pemerintah Daerah

Kemudian, dalam Kategori Outstanding Sustainable Building Best Commitment, disabet oleh:

  • Gedung Sampoerna Strategic Square
  • Gedung Alamanda Tower

Dari contoh dua penghargaan di atas, Iwan menekankan bahwa penilaian untuk pemenang dilakukan berdasarkan data tak terbantahkan atas beberapa pencapaian perusahaan serta para profesional dalam menjalankan aspek penerapan green building.

“Jadi itu sangat objektif. Ada yang sangat objektif, ada yang kombinasi objektif dan subjektif,” tuturnya.

Iwan Prijanto menegaskan bahwa GBCI merupakan aset bangsa.

“Karena kami mewakili Indonesia satu-satunya di komunitas world green building council. Sebab, GBCI adalah anggota tetap dari world GBC atau semacam PBB dari green building. Artinya, kita punya hak veto, hak vote. Produk dan jasa kita bisa diakui secara internasional,” kata Iwan Prijanto.

Related Articles

Back to top button