Material

Harapan ISSC kepada Pemerintahan Baru: STOP Impor Konstruksi Baja Jadi!

Impor produk konstruksi baja jadi akan membunuh pabrikasi konstruksi baja nasional.

Konstruksi Media, Jakarta – Ketua Umum Indonesia Society Steel Construction (ISSC) atau Perkumpulan Masyarakat Konstruksi Baja Indonesia Budi Harta Winata berharap kepada pemerintahan yang baru untuk mengkaji kebijakan terkait impor produk konstruksi baja jadi.

Budi bahkan secara tegas meminta pemerintahan baru untuk menyetop masuknya impor produk konstruksi baja jadi ke Indonesia. “Kami berharap kepada pemerintahan yang baru untuk menyetop atau menghentikan dan minimal mengurangi impor/masuknya konstruksi baja jadi ke Indonesia,” kata Budi Harta Winata kepada Konstruksi Media yang menemuinya di kantor ISSC di Jakarta, Selasa (20/2/2024) petang.

Dikatakan Budi, jika terus dibiarkan membanjiri pasar Indonesia, produk impor konstruksi baja jadi akan mengganggu rantai pasok (supply chain) konstruksi baja di Tanah Air. Mulai dari plat, batu gerinda, dan pabrikatornya.

Baca Juga:  Cemindo Gemilang Umumkan Semen Merah Putih Segera Buka Pabrik Baru di Sumatra

Pabrikator adalah industri padat karya yang mempekerjakan ribuan tukang las (welder), helper, tukang cat, dan seterusnya yang semuanya dari Indonesia. “Kalau konstruksi baja jadi tetap dibiarkan masuk dari luar negeri dan beredar di pasaran Indonesia, berapa banyak tenaga kerja kita yang akan kehilangan pekerjaan,” kata Budi yang petang itu didampingi para pengurus ISSC.

KETUA UMUM ISSC BUDI HARTA WINATA

Menurut Budi, produk impor konstruksi baja jadi saat ini banyak digunakan di kawasan industri. Mereka lebih memilih menggunakan konstruksi baja jadi impor karena harganya lebih murah lantaran tidak sesuai standar.  

“Produk konstruksi baja jadi impor lebih tipis ketimbang produk konstruksi baja jadi buatan pabrikator dalam negeri. Pabrikator di Indonesia memproduksi konstruksi baja jadi sesuai standar yaitu SNI,” Budi menegaskan.

Baca Juga:  BlueScope Hadirkan Steel Architecture Award 2024, Ajang Penghargaan untuk Arsitek dan Desainer

Saat ini produk impor konstruksi baja jadi yang membanjiri pasar Indonesia berasal dari Vietnam. Produk-produk impor itu bisa masuk secara bebas ke Indonesia karena tidak dikenakan pajak alias pajak nol.

Budi mempertanyakan ketegasan pemerintah soal adanya diskriminasi terhadap impor baja. Di satu sisi pemerintah melarang impor raw material, namun di sisi lain membuka keran seluas-luasnya terhadap impor produk jadi. “Ini kan aneh,” katanya.

Untuk membuka pabrikasi konstruksi baja yang merupakan sektor industri padat karya, kata Budi, banyak pengusaha Indonesia yang sudah menginvestasikan modalnya ratusan miliar rupiah. Namun dengan kasus masuknya produk impor konstruksi baja jadi, maka akan menghancurkan pabrikasi konstruksi baja nasional.

Baca Juga:  Mortar Busa, Solusi Konstruksi Infrastruktur di Tanah Lunak

ISSC dikukuhkan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimulyono di tahun 2018 dengan goal 2022-20225 menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Dibentuknya ISSC untuk mendampingi Kementerian PUPR mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan. Itu sebab pengurus ISSC berasal dari berbagai pihak seperti akademisi, pabrikator, industri baja, konsultan, dan pendampingan dari advokasi. (Hasanuddin)

Back to top button