GedungHighlightsPROPERTY

HUT ke-15, BEA Kian Berperan dalam Perawatan Gedung di Indonesia

BEA sudah memiliki LSP Teknik Operasional Bangunan Gedung (TOBG) dan kini tengah menjajaki skema sertifikasi kompetensi energi dan audit energi.

Konstruksi Media, Jakarta – Building Engineers Association (BEA) merayakan hari jadinya ke-15 di Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (3/2/2024). Lebih dari 100 anggota dari berbagai kota dan provinsi di Tanah Air, datang dan menyambut antusias HUT BEA ke-15. Suasana kian meriah tatakala puluhan gerai dari berbagai produk, hadir menyemarakkan acara.

“BEA sudah 15 tahun, tetap eksis dan semakin berkembang.  Sudah tiga generasi dan tiga ketua umum,” kata Djohari Tatang, Ketua BEA pertama saat mengawali keterangan pers di sela-sela acara perayaah HUT ke-15 BEA.

Dikatakan, saat ini organisasi profesi bagi para teknisi gedung (building engineers) ini bahkan sudah memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Teknik Operaasional Bangunan Gedung (TOBG), bekerjasama dengan BNSP. “Kehadiran LSP ditujukan terutama guna meningkatkan kompetensi para anggota agar bisa berkiprah tidak saja di tingkat nasional tetapi juga internasional,” kata Tatang.

Baca Juga:  Realisasi Program Pembangunan Perumahan dan Pengembangan Permukiman di Bangka Belitung

BEA bahkan pernah mengirimkan 11 tenaga terampilnya ke Singapura. Sebagaimana disampaikan Mardi Utomo, Ketua BEA kedua, BEA pernah diundang ke Singapura dalam rangka pemahaman mengenai perawatan gedung dalam sebuah diskusi yang dihadiri oleh para teknisi gedung se-Asia Tenggara.

“Standar perawatan dan pemeliharaan gedung di berbagai negara kan berbeda-beda. Jadi kita diundang hadir untuk menyelaraskan bagaimana metode terkait perawatan dan pemeliharaan gedung di tingkat ASEAN itu ada keselaraan,” kata Mardi.

Di tingkat nasional, sambung Mardi, BEA berperan memberi masukan dan saran kepada pemerintah. Mardi mencontohkan bagaimana BEA mendorong pemerintah dalam hal standarisasi ahli perawatan gedung.

“Kita (BEA) terus mendorong pemerintah, sehingga kemudian lahir lah SKKNI No 255 tahun 2019 tentang Ahli Perawatan Bangunan Gedung,” katanya.

Baca Juga:  Sinar Mas Land dan Hongkong Land Hadirkan Klaster High End Terbaru

Mardi menambahkan, saat ini BEA tengah menggodok skema kompetensi para anggotanya di bidang energi dan audit energi. Hal ini selaras dengan program pemerintah yang mencanangkan nihil emisi (Net Zero Emission) di tahun 2060.

BEA juga dilibatkan pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM, terkait pengelolaan gedung dalam hal energi dan audit energi. “Kami sudah melakukan sosialisasi kepada para anggota terkait hal ini di 10 provinsi, dan juni peraturan dari Kementerian ESDM terkait pengelolaan energi pada bangunan gedung akan diberlakukan,” Mardi menambahkan.

Pada kesempatan sama, Ketua BEA sekarang Christophorus Mujiatmoko menambahkan bahwa BEA saat ini tengah berupaya meningkatkan kompetensi para anggota hingga level terbawah dengan jalan memberikan pendidikan dan pelatihan.  

Baca Juga:  Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Luncurkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015

Ditanya soal jumlah anggota, Christophorus mengatakan bahwa sejak didirikan pada 22 Januari 2009, anggota BEA saat ini tercatat 600 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. “Tapi yang aktif sekitar 400 orang,” kata Christophorus.

BEA bahkan sudah memiliki 5 kantor cabang atau DPW di lima provisi. Yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Jawa Timur, dan Lampung.

Terkait peningkatan kompetensi para anggotanya, Christophorus mengakui bahwa hal ini sejalan dengan salah satu misi BEA. Yaitu memberikan pelatihan dan sertifikasi pelatihan kepada anggota untuk mencapai standar kompetensi teknik yang terkait bidang teknik bangunan. (Hasanuddin)

Related Articles

Back to top button