Teknologi

Ini Teknologi Yang Digunakan PT Hutama Karya Infrastruktur Garap Tol Yang Rumit

Konstruksi Media – PT Hutama Karya (Persero) melalui anak usahanya PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) menggunakan teknologi tinggi dalam menggarap jalan tol yang memiliki tingkat kerumitan tinggi. Salah satunya proyek Jalan Tol Trans Sumatera ruas Binjai Pangkalan Brandan.

Direktur Utama HKI Aji Prasetyanti mengatakan, pengerjaan Jalan Tol Binjai Pangkalan Brandan dari sisi teknis memiliki tantangan tersendiri.

Kontur dan kondisi eksisting tanah dasar di lapangan sangat bervariasi, sehingga metode pelaksanaan antara satu lokasi dengan lokasi lainnya berbeda.

Baca Juga:  Empat Tahun Hutama Karya Akselerasi Transformasi Digital

“Tidak hanya membangun badan jalan tol (pekerjaan landed), HKI juga akan membangun beberapa segmen layang termasuk dua jembatan bentang panjang Tol Binjai-Pangkalan Brandan ini, karena melewati dua sungai besar,” ujar Aji dalam keterangan tertulis yang dikutip, Jum’at (9/7/2021).

Menurutnya, jembatan bentang panjang tersebut terletak di Sungai Sei Wampu dengan total panjang 230 meter dan sungai Batang Serangan dengan total panjang 178 meter.

“Pembangunan jembatan bentang di atas sungai ini juga memiliki tingkat kompleksitas yang cukup tinggi,” kata Aji.

Meski demikian, ungkapnya, HKI bisa menjawab tantangan itu dengan menggunakan beberapa alat khusus, salah satunya adalah alat Dowel Bar Inserter (DBI) dalam pelaksanaan konstruksi.

DBI digunakan pada alat Wirtgen untuk pemasangan besi dowel pada batas setiap segmen rigid.

Baca Juga:  Pertamina Gunakan Teknologi Cyber Dalam Pengeboran, Ini Keunggulannya

Sehingga pekerjaan rigid bisa dilaksanakan dengan lebih cepat, dengan pemasangan yang lebih sempurna sehingga fungsi pemasangan dowel bisa maksimal.

Pada proyek ini, HKI juga kembali menggunakan teknologi Corrugated Steel Plate (CSP) sebagai salah satu inovasi dalam rangka meningkatkan produktifitas dengan menjadikan konstruksi CSP ini pengganti beberapa konstruksi Box Underpas Beton (BUB).

CSP merupakan struktur plat baja yang dimodifikasi dengan bentuk bergelombang sehingga kekuatan strukturnya meningkat.

CSP merupakan produk rakitan yang memiliki struktur kuat dan durabilitas yang tinggi, sehingga proses pengerjaan di lokasi proyek sangat minim dan bersih.

Hal ini karena hanya terdapat kegiatan instalasi dan finishing, lebih cepat dalam proses pelaksanaannya dan tentunya lebih indah dan rapi.

Baca Juga:  DPR RI Puji Langkah Cepat Telkom Pulihkan Jaringan di Papua

Proyek Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) Ruas Binjai Pangkalan Brandan sepanjang 57,4 kilometer ditargetkan selesai pada tahun 2022.

Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengungkapkan, hingga saat ini perkembangan konstruksi Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan ini baru mencapai 35 persen dengan progres lahan 26 persen.

“Kami memprioritaskan pengerjaan di Binjai-Pangkalan Brandan karena melihat analisis kepadatan kendaraan di kawasan ini sudah sangat meningkat,” kata Koentjoro.

Koentjoro menjelaskan, untuk tahap awal pembangunan Tol Binjai-Pangkalan Brandan, perusahaan memprioritaskan penyelesaian tiga seksi.

Seksi 1 yaitu Binjai-Stabat sepanjang 12,3 kilometer, seksi 2 Stabat-Tanjungpura sepanjang 26,2 kilometer dan Seksi 3 Tanjungpura-Pangkalan Brandan sepanjang 18,9 kilometer. ***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button