Konstruksi Media – PT Petronesia Benimel, cucu usaha PT Hutama Karya (HK) menerapkan Teknologi Sistim Informasi Fleet Managemen Sistim (FMS). Hal ini sebagai upaya untuk terus melakukan inovasi pengembangan teknologi untuk memuaskan mitra kerjanya.
Direktur Utama PT Petronesia Benimel Remon Juhendrik mengatakan, pengembangan FMS dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, efektivitas dan efesiensi dalam pengelolaan unit equipment perusahaan secara integrasi dengan lebih cepat, realtime, tepat, akurat dan transparan.
Menurut dia, pengembangan teknologi FMS berguna untuk menjaga kualitas proyek yang sedang digarap oleh perusahaan.
“Teknologi akan terpasang pada 200 unit equipment perusahaan seperti Excavator, Dumptruck, Buldozer, dan Compactor. Nantinya akan dilaporkan secara realtime produktivitas alat di lapangan,” kata Remon melalui keterangan tertulis, beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, Teknologi akan terpasang pada sekitar 200-an unit equipment perusahaan, seperti Excavator, Dump Truck, Bulldozer dan Compactor. Nantinya, kata Remon, akan melaporkan secara realtime produktivitas equipment di lapangan yang mencakup kecepatan dan jarak yang ditempuh, muatan, pengisian bahan bakar, hingga kinerja operator masing-masing unit equipment.
Baca juga: Hutama Karya Menang Tender Tol Karangjoang-KKT Kariangau di IKN Nusantara
“Dengan adanya pengembangan FMS Petronesia Benimel dapat dengan segera menanggulangi inefisiensi yang terjadi di lapangan dan monitoring capaian kinerja agar sesuai dengan milestone yang telah ditentukan Perusahaan,” ucapnya.
Untuk tahap awal, kata dia, FMS akan diterapkan di Pertambangan Sulawesi terlebih dahulu pada akhir tahun ini. Menyusul kemudian akan diterapkan di Proyek tol maupun Migas di Sumatra.
Ia mengatakan, Petronesia Benimel akan mulai mengimplementasikan Penggunaan FMS pada Operasional Pertambangan Nikel yang sedang digarap di wilayah Sulawesi, serta dilanjutkan diterapkan pada Operasional Proyek garapan Petronesia Benimel lainnya di wilayah Sumatera.
“FMS kita terapkan di proyek pertambangan nikel di Sulawesi sehingga membantu mempercepat pekerjaan di sana. Selanjutnya akan diterapkan di Proyek Sumatera,” kata Remon.
Menurut Remon, seluruh equipment sudah terpasang FMS pada semester pertama 2023. Hal ini dilakukan sebagai upaya perusahaan untuk memperbaiki sistem dan meningkatkan produktivitas di lapangan.
“Hal ini merupakan keseriusan Petronesia Benimel di Industri Pertambangan,” ujarnya.
Baca artikel selanjutnya:
