INFOKorporasi

Jual Neo Soho Mal, Agung Podomoro Land Raih Pendapatan Rp3,92 Triliun

Penjualan dan pendapatan usaha perseroan sudah termasuk penjualan Neo Soho Mal sebesar Rp1,30 triliun pada September 2023.

Konstruksi Media – Perusahaan bidang properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) membukukan penjualan atau pendapatan senilai Rp3,92 triliun selama kuartal III-2023.

“Penjualan dan pendapatan usaha perseroan sudah termasuk penjualan Neo Soho Mal sebesar Rp1,30 triliun pada September 2023,” kata Corporate Secretary APLN Justini Omas dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Selasa (31/10/2023).

Justini melanjutkan, marketing sales perseroan tercatat sebesar Rp933 miliar selama kuartal III- 2023, atau turun 41 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,58 triliun.

Baca juga: Agung Podomoro Siapkan Hunian Modern dan Eksklusif di Kawasan IKN

Dampak dari penjualan yang menurun, menurutnya, berdampak terhadap laba kotor perseroan yang terpangkas 62,9 persen (yoy) menjadi sebesar Rp1,63 triliun pada kuartal III-2023, dibandingkan Rp4,39 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga:  Anak Usaha Agung Sedayu Group Punya Aguan Resmikan Proyek Baru di PIK 2, Gelontorkan Investasi Rp 70 Miliar

“Penjualan sektor properti masih sangat dinamis, penuh tantangan, terutama akibat daya beli konsumen yang belum kuat. Hal tersebut berdampak pada pendapatan perusahaan dari penjualan proyek-proyek properti yang turun pada periode ini,” ujar Justini.

Sementara itu, laba komprehensif perseroan juga terpangkas 47,5 persen (yoy) menjadi senilai Rp1,35 triliun pada kuartal III-2023, dibandingkan sebelumnya senilai Rp2,57 triliun pada periode yang sama 2022.

Baca juga: Gelar Festival Properti, Agung Podomoro Tawarkan Kemudahan KPR Jalur Khusus

“Berbeda dengan tahun sebelumnya, laba komprehensif pada kuartal III-2023 ini sebagian besar berasal dari tender offer obligasi dolar AS yang menghasilkan pendapatan non tunai senilai Rp1,01 triliun. Namun demikian, kami masih memiliki obligasi sebesar 131,96 juta dolar AS atau sekitar Rp2,05 triliun yang akan jatuh tempo pada Juni 2024,” ujar Justini.

Baca Juga:  ITS Ciptakan Autonomous Bathymetric Survey Vehicle untuk Pemetaan Perairan

Sebagai upaya menjaga kelangsungan bisnis perseroan, lanjutnya, perseroan akan terus mempercepat pembangunan proyek-proyek properti yang selama ini menjadi sumber utama pendapatan, di antaranya proyek Kota Podomoro Tenjo, Bukit Podomoro Jakarta, Podomoro Park Bandung, Parkland Podomoro Karawang, serta Borneo Bay City di Balikpapan yang merupakan kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

Related Articles

Back to top button