Jalan

Kejar Target Selesai Tahun Ini, PUPR Tambah Sejumlah Kontraktor Proyek Tol Cisumdawu

Konstruksi Media – Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Budi Harimawan Semihardjo mengatakan, Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.

Menurutnya, saat ini progres pembangunan dipercepat dengan menambah jumlah kontraktor. “Untuk penyelesaian seksi 4 dan 5 ditambah dua kontraktor yang bekerja secara paralel hingga akan selesai pada akhir tahun 2021 ini,” ujar Budi kepada wartawan, Selasa (22/6/2021).

Lebih lanjut Budi menjelaskan, permasalahan utama dalam pembangunan jalan tol yang masuk proyek super prioritas pemerintah ini adalah pengadaan lahan. Pengadaan lahan untuk ruas tol ini sudah dilakukan sejak 2008/2009 lalu, jadi sudah hampir 12 tahun belum juga terselesaikan.

Baca Juga:  Tol Cisumdawu Difungsionalkan, Basuki Tegaskan Juni 2023 Beroperasi Full

Saat ini, kata Budi, percepatan pengadaan lahan dibantu tim Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi juga LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara) untuk mempercepat proyek tol ini. Sehingga optimis bisa mencapai penyelesaian target yang ditentukan.

“Insya Allah semua masih on track,” tegasnya.

Budi menjelaskan bahwa kondisi saat ini dengan bantuan percepatan, rata-rata pembebasan lahan sudah mencapai 70%-80%. Paling tidak pembayaran lahan yang sudah dibebaskan pada akhir Agustus lagi.

“Dengan bantuan percepatan rata-rata pembebasan lahan sudah 70% – 80%, seksi 1 dan 2 ada kendala teknis sedikit tapi lahan sudah hampir selesai 98%, seksi 3 sudah 100%, Seksi 4, 5 dan 6 potensinya diselesaikan di LMAN sudah capai 80%. Kita targetkan bisa dibayarkan akhir bulan Agustus paling lambat. Sehingga tidak mengganggu time line dari penyelesaian konstruksi,” katanya.

Baca Juga:  Basuki Hadimuljono Bantah Terowongan Tol Cisumdawu Retak Akibat Gempa Sumedang

Adapun dalam penyelesaian proyek tol ini terdapat permasalahan overlapping kawasan hutan dengan tanah warga, tanah kas desa, dan tanah adat, serta perizinan terkait lahan PT Perhutani. Tidak menutup kemungkinan juga adanya calo tanah yang bermain.

“Mengenai calo tanah atau spekulan tanah memang pasti terjadi di semua tempat, tapi dengan UU 22 Tahun 2012 dan Perpres 66 Tahun 2020 itu sangat membantu penyelesaian seperti tanah kas desa, tanah wakaf dan lain-lain,” ungkapnya.

Budi menjelaskan dua ruas proyek ini dibangun oleh pemerintah yakni Seksi 1 Cileunyi – Rancakalong sepanjang 11,45 km, dan seksi 2 Rancakalong – Sumedang sepanjang 17,05 km.

Kemudian untuk seksi 3 – 6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Citra Karya Jabar Tol dengan nilai investasi Rp 8,41 triliun. Rincian ruasnya yakni seksi 3 Sumedang – Cimalaka sepanjang 4,05 km, Seksi 4 Cimalaka – Legok sepanjang 8,20 km, seksi 5 Legok Ujungjaya sepanjang 14,9 km, dan seksi 6 Ujung Jaya – Dawuan sepanjang 6,06 km. sehingga total panjang tol Cisumdawu mencapai 60,3 km.

Baca Juga:  PUPR Rampungkan Jalan Bypass BIL-Mandalika Jelang World Motor Super Bike & MotoGP

“Keberadaan tol ini penting karena untuk menghubungkan dengan wilayah Industri Jawa Barat, juga dukungan terhadap bandara Kertajati, sehingga sangat dinanti,” pungkasnya.

Bila tol ini beroperasi, maka yang pertama sebagai tol yang memiliki terowongan kembar pertama di Indonesia dan terpanjang, sampai 500 meter.***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button