Info ProyekNEWS

Kementerian ESDM: 16 Smelter Dibangun Tahun 2024 dengan Investasi Rp183 Triliun

Nilai investasi dari pembangunan 16 smelter itu sebesar 11,66 miliar dollar AS atau sekira Rp 183 triliun (kurs Rp 15.712,55 per dollar AS).

Konstruksi Media, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan target pembangunan 16 fasilitas pemurnian mineral terintegrasi atau smelter tahun 2024 memiliki nilai investasi sebesar 11,6 miliar dolar AS.

Nilai investasi dari pembangunan 16 smelter itu sebesar 11,66 miliar dollar AS atau sekira Rp183 triliun (kurs Rp 15.712,55 per dollar AS).

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Suswantono menyampaikan pembangunan smelter di industri mineral ini terbagi menjadi empat kategori sektor, yakni nikel, bauksit, besi, serta tembaga.

Adapun 16 smelter tersebut terdiri dari tujuh smelter di sektor nikel, tujuh smelter untuk bauksit, satu smelter sektor besi, dan satu smelter untuk industri tembaga.

Baca Juga:  Kejar Netral Karbon, Daikin Bangun Dua Pabrik Baru Senilai Rp6 Triliun di Cikarang

Dirinya mengatakan tujuh smelter nikel memiliki nilai investasi sebesar 2,67 miliar dolar AS, dan lima di antaranya sudah beroperasi sejak 2023.

Sedangkan fasilitas pengolahan mineral terintegrasi di industri bauksit memiliki nilai investasi sebanyak 5,85 miliar dolar AS, realisasi investasi smelter besi sebesar 51,5 juta dolar AS, serta yang terbesar yakni nilai investasi di satu smelter sektor tembaga yang mencapai 3,08 miliar dolar AS.

“Smelter tembaga ditargetkan sebanyak satu unit, progres pembangunan 90 persen dengan total nilai investasi 3.084 juta dolar AS,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, dikutip Kamis (21/3/2024).

Selain itu, dirinya mengatakan agar kebijakan hilirisasi di industri mineral lebih optimal dan efisien, pihaknya menerapkan strategi integrasi rantai pasok (supply chain) antara tambang dan smelter, melakukan pengintegrasian pelaku industri pengguna bahan olahan mineral yang masuk dalam kebijakan hilirisasi, serta menerapkan pengembangan industri lanjutan yang aplikatif.

Baca Juga:  KemenESDM Berupaya Amankan Pembiayaan Transisi Energi Rp300 Triliun dari JETP

Hilirisasi yang sedang dijalankan oleh pemerintah di sektor mineral berdasarkan komoditasnya antara lain yakni besi, emas-perak, tembaga, timah, bauksit, dan nikel.

Related Articles

Back to top button