AirINFRASTRUKTUR

Lima Proyek Bendungan LMAN Senilai Rp1,96 Triliun

Dana sebesar Rp1,96 triliun itu dialokasikan untuk lima proyek bendungan.

Konstruksi Media – Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Qoswara mengatakan, telah mengucurkan dana sebesar Rp 1,96 triliun untuk proyek bendungan sejak Januari 2022 hingga 17 Juni 2022.

Pada tahun sebelumnya, LMAN acap kali mengucurkan dana sektor non-jalan tol untuk beberapa proyek selain bendungan seperti pelabuhan dan perkeretaapian. Namun, kali ini berbeda karena LMAN hanya mengucurkan dana pengadaan lahan untuk proyek bendungan.

“Yang menarik adalah untuk non-tol, tahun lalu biasanya masih ada selain bendungan, ada pelabuhan, ada kereta api. Tapi, di pertengahan tahun ini, 17 Juni (2022) tidak terselip namanya selain bendungan,” kata Qoswara dalam media briefing di Jakarta, Jumat (25/6/2022).

Baca Juga:  PUPR Percepat Pembangunan Bendungan Ameroro Sulawesi Tenggara, Selesai November Tahun Ini

Ia mengatakan, dana sebesar Rp1,96 triliun itu dialokasikan untuk lima proyek bendungan, yakni Margatiga senilai Rp608 miliar. Kemudian, Bendungan Bener senilai Rp436 miliar, Sadawarna Rp226 miliar, Karian dan Rukoh, masing-masing sebesar Rp183 miliar dan Rp111 miliar.

Baca juga: Brantas Abipraya Sambut Presiden Jokowi di Bendungan Sepaku Semoi

Sejak tahun 2016 hingga 17 Juni2022, LMAN menyalurkan dana sebesar R 95,89 triliun untuk pengadaan lahan Proyek Straregis Nasional (PSN). Dari jumlah tersebut, realisasi pendanaan lahan bagi sektor jalan tol merupakan yang tertinggi yakni senilai Rp81,74 triliun.

Kemudian, proyek bendungan senilai Rp9,84 triliun, kereta apiRp 2,83 triliun dan pelabuhan Rp795 miliar. Selanjutnya, proyek irigasi Rp562 miliar, air baku sebesar Rp30 miliar, serta Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) senilai Rp85 miliar.

Baca Juga:  Proyek Bendungan Meninting Garapan Hutama Karya Progresif Selama Ramadan

Selain itu, ada juga pendanaan lahan jalan tol melalui skema pembayaran langsung memiliki porsi besar, yaitu 80 persen atau Rp3,21 triliun. Sementara sisanya atau senilai Rp828 miliar dilakukan lewat dana talangan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Baca artikel selanjutnya:

Reza Antares P

Come closer, I will tell you an interesting story

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button