INFRASTRUKTURKawasan

Membangun IKN dengan Konsep SMART

Pembangunan IKN bukan sekadar memindahkan ibu kota negara, dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Melainkan lebih dari itu.

Konstruksi Media – Gong pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mulai kencang ditabuh, untuk itu pembangunan IKN tersebut nanti akan mengusung konsep smart, berkelanjutan dan hijau.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada akhir Agustus 2022 sudah menandatangani kontrak 19 paket pekerjaan pembangunan infrastruktur IKN tahun anggaran (TA) 2022 senilai Rp5,32 triliun.

Sebagian proyek sudah dilaksanakan dan sebagian lagi diselenggarakan setelah tahapan tender rampung dilakukan. Sebagian proyek yang sudah dikerjakan sejak Agustus 2022 antara lain pembangunan jalan akses, termasuk jalan tol, dan pembebasan lahan.

“Pembangunan IKN bukan sekadar memindahkan ibu kota negara, dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Lebih dari itu. Ada banyak aspek positif dalam pembangunan IKN,” kata Dr Ir Isradi Zainal, MT, MH, MM, DES IPU, Rektor Universitas Balikpapan (Uniba) saat menjadi pembicara kunci (keynote speaker) dalam acara Katigazone Talks bertajuk ‘IKN Berkeselamatan dan Berkelanjutan’ yang diselenggarakan secara daring via aplikasi zoom pada Sabtu (22/10/2022).

Baca Juga:  Fungsi dan Manfaat Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat Kota Makassar

Karena itu, sambung Isradi, pembangunan IKN harus didukung dan dikawal oleh semua pihak demi mewujudkan visi IKN, Kota Dunia untuk Semua. Tujuan pembangunan IKN adalah sebagai kota berkelanjutan di dunia dan penggerak ekonomi Indonesia di masa depan.

Baca Juga : PUPR Buka Tender Proyek Pembangunan IKN Nusantara dengan Nilai Rp2 Triliun

Isradi yang juga menjabat sebagai Sekjen Forum Rektor Persatuan Insinyur Indonesia (PII), untuk mencapai dua tujuan utama tersebut maka pembangunan IKN harus (1) selaras dengan alam, (2) terhubung, aktif, dan mudah diakses, (3) net zero emission, (4) sirkular dan tangguh, (5) aman dan terjangkau, (6) peluang ekonomi tangguh untuk semua, (7) nyaman dan aman melalui teknologi dan inovasi, dan (8) keindahan Indonesia-Bhineka Tunggal Ika.

Baca Juga:  Jurus Jitu Nindya Karya Hadirkan Air Bersih di Indonesia
Rektor Universitas Balikpapan Isradi Zainal dalam sebinar katiga zone. Dok. Ist

Lebih lanjut, dalam acara yang dipandu Hasanuddin, jurnalis senior K3, Isradi mengatakan bahwa dalam membangun dan mengawal IKN, terdapat suatu konsep yang perlu diterapkan yaitu SMArt.

Konsep yang murni dilahirkan dari pemikiran Isradi tersebut merupakan singkatan dari Safe (S), Modern (M), dan Artistict (Art). Safe yang berarti aman memiliki makna bahwa IKN haruslah aman dari banjir, polusi, macet, dan bencana.

“Terkait Modern, dalam pembangunan IKN dilakukan dengan menerapkan teknologi yang canggih dengan mencontoh dari negara-negara lain. Sedangkan Artistict yang berarti keindahan, meliputi penataan kota yang baik dan terencana jangka panjang sehingga dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lama,” katanya.

Selain Isradi, hadir juga Ketua Umum Forum QHSE BUMN Konstruksi, Subkhan, ST, MPSDA yang tampil sebagai pembicara kunci, dan dua pemateri lainnya yaitu Chandra Purna Saputra (Manajer Business Unit 2 Operation Division PT Brantas Abipraya) dan Agni Syah Sutoyo Putro (Wakil Ketua Umum Forum QHSE BUMN Konstruksi).

Baca Juga:  Masyarakat Baja Konstruksi Indonesia Siap Sukseskan Pembangunan IKN

Acara ini diikuti oleh 114 peserta dari berbagai kalangan mulai dari pemerhati K3, mahasiswa, dan masyarakat umum.

Baca Artikel Selanjutnya :

Related Articles

Back to top button