INFOKorporasiPROFIL

Mengenal Kenertec Power System, Pembuat Turbin Angin PLTB Sidrap di Sulawesi

PLTB Sidrap dibangun demi mencapai target transisi energi untuk menjaga kelestarian lingkungan di masa depan.

Konstruksi Media, Jakarta – Anak usaha Korindo Group, PT Kenertec Power System (KPS) terlibat dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin atau PLTB Sidrap, Sulawesi Selatan yang mampu mengaliri listrik di sebagian wilayah Sulawesi dengan total kapasitas sebesar 75 MW.

Kenertec Power System merupakan penyedia menara angin di Indonesia maupun internasional yang telah berdiri sejak 2006. Mereka berhasil mengekspor menara angin ke puluhan negara yang tersebar di daratan Amerika, Afrika, Australia, Asia, dan Eropa.

PLTB Sidrap garapan PT KPS yang memiliki 30 turbin berkapasitas masing-masing 2,5 MW itu disebut-sebut sudah menyerap 4.480 tenaga kerja dan menyalurkan lebih dari 70.000 pelanggan.

PLTB Sidrap dibangun demi mencapai target transisi energi untuk menjaga kelestarian lingkungan di masa depan. Tentu menjadi prestasi tersendiri bagi Indonesia yang memiliki pembangkit listrik yang ramah lingkungan dan terbesar se-Asia Tenggara.

Pada proyek tersebut, PT KPS sebagai satu-satunya perusahaan pembuatan menara angin di Indonesia mengirimkan 30 unit menara angin dari basis produksinya yang berlokasi di Ciwandan, Kota Cilegon, Banten.

Baca Juga:  HK Realtindo Luncurkan Wisata Outdoor Nusa Edu Park, Harga Mulai Rp 65.000 per Orang

General Manager Marketing PT KPS Choi Chang Don menuturkan, berdiri di area seluas 29 hektare di Provinsi Banten, PT Kenertec Power System adalah satu-satunya perusahaan menara angin di Indonesia.

“Selama 17 tahun, kami telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan penyedia layanan turbin angin terkemuka di dunia,” kata Choi Chang Don dalam keterangannya dikutip Kamis (28/3/2024).

Choi Chang Don mengungkapkan, beberapa kota yang menjadi tujuan ekspor menara angin PT KPS, di antaranya Kota Brisbane di Australia, Port Elizabeth di Afrika Selatan serta Vancouver, Houston, dan San Diego di Amerika Serikat.

Sedangkan di Eropa, menara angin PT KPS diekspor ke Kota Cuxhaven di Jerman, Paldiskti di Estonia serta Klaipeda di Lithuania. Sementara di Asia, menara angin PT KPS dikirim ke Kandla dan Chennai di India.

Choi Chang Don menjelaskan bahwa energi angin atau energi bayu menjadi cabang industri energi yang telah berkembang dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir di seluruh dunia.

Baca Juga:  WIKA Beton Tanam Terumbu Karang hingga Bibit Mangrove di Pulau Pari

Alasannya, angin disebut sebagai sumber energi alternatif terbersih karena menimbulkan dampak buruk yang lebih sedikit daripada sumber energi lainnya.

Penggunaan energi angin melalui menara angin tidak menghasilkan emisi karbon dioksida, gas rumah kaca, maupun senyawa kimia berbahaya.

Selain, itu pembangkit listrik berenergi angin cenderung menggunakan lebih sedikit lahan daripada pembangkit listrik tenaga alternatif lainnya lantaran dapat dibangun di lahan pertanian atau peternakan dan hanya menggunakan sebagian kecil lahan.

Menara angin juga terbilang lebih awet dan bisa digunakan dalam jangka panjang dengan rata-rata usia pemakaian 15-20 tahun.

Di PT KPS, pembuatan menara angin melewati banyak tahapan, mulai dari pemotongan material, bevelling, bending, longseam hingga finishing. Seluruh tahapan dilakukan dengan teliti oleh pekerja yang berpengalaman.

“Untuk menjaga kualitas produk, kami selalu memperhatikan performa mesin, tenaga kerja atau manpower, kualitas bahan baku serta kepatuhan pada metode pengerjaan,” ujar Choi Chang Don dikutip dari Antara.

Baca Juga:  Ahok: Potensi EBT Geothermal RI Sangat Besar, Baru Termanfaatkan di Bawah 10 Persen

Lebih lanjut, demi menjaga kualitas bisnis perusahaan, PT KPS juga telah mengantongi ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, Sertifikat SMK3, DIN 18800-7 Class E, DIN EN ISO 3834-2 serta sederet sertifikat pendukung lainnya.

PT KPS juga memiliki sertifikat TKDN, di mana 30-40 persen bahan baku produksinya merupakan produk dalam negeri.

Pembangunan PLTB Sidrap oleh PT KPS mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada tahun 2025.

PLTB Sidrap dibangun melalui dukungan pembiayaan dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai USD12,5 juta. Proyek ini merupakan bagian dari program 35 ribu MW yang digagas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Untuk diketahui, PT KPS merupakan unit usaha dari Korindo Group yang bergerak di bidang produksi menara angin.

PT KPS memiliki visi menjadi produsen menara angin kelas dunia. Guna meningkatkan kualitas produk, PT KPS terus mengembangkan inovasi dan pemberdayaan karyawan lewat beragam pelatihan.

Related Articles

Back to top button