Mining

Meski Transisi Energi, Pemerintah Jamin Pekerja Tambang Enggak Bakal Nganggur

Konstruksi Media – Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Cahyono Adi meminta para pekerja sektor tambang tak perlu khawatir kehilangan pekerjaan lantaran meski berada pada tren transisi energi, investasi di sektor mineral dan batu bara alias minerba masih cukup menjanjikan.

Menurut Agus, sektor tambang masih mempunyai peranan yang cukup penting, terutama dalam mendukung pengembangan komponen pembangkit energi terbarukan. Saat ini, kata Agus, pemerintah tengah mempelajari mitigasi atas dampak dari transisi energi ini bagi para pekerja di sektor pertambangan.

Baca Juga:  Kenaikan Harga Batu Bara Hoki Buat Pengusaha Karoseri

“EBT ini masih butuh dukungan dari bahan bahan tambang, jadi di sini untuk teman-teman yang bergerak di perusahaan tambang jangan khawatir,” ujar Agus dalam informasi yang dikutip pada Rabu, (7/7/2021).

Lebih lanjut Agus menyampaikan, penambangan secara berkelanjutan merupakan syarat mutlak bila ingin berperan dalam pengembangan EBT di Indonesia. Saat ini, penambangan nikel di Indonesia memiliki rekam jejak kotor sudah mulai menyebar di pasar internasional.

Konsultan Independen di sektor pertambangan Steven Brown sebelumnya mengatakan bahwa saat ini konsumen sangat memperhatikan isu lingkungan pada proses penambangan nikel yang merupakan salah satu bahan baku utama pembuatan baterai lithium-ion untuk kendaraan listrik (EV).

Oleh karena itu ia berharap agar Industri nikel di Indonesia dapat menerapkan kegiatan penambangan yang berkelanjutan. “Sudah mulai dibisikan di pasar kalau nikel Indonesian adalah nikel kotor. Ini terutama dibesar-besarkan oleh produsen nikel di luar Indonesia yang menjadi kompetitor,” lanjutnya.

Baca Juga:  Ekspor Batu Bara Dilarang, Kemenhub: Hingga 31 Januari 2022

Sementara itu, Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin menegaskan bahwa pemerintah sudah mengatur agar kegiatan pertambangan di Indonesia menerapkan konsep berkelanjutan. Dia menyebut tekanan dari dunia internasional terhadap komoditas nikel Indonesia terus berdatangan.

“Pertambangan kita sudah diatur agar menerapkan kaidah pertambangan yang baik. Memang ada tekanan dunia internasional,” pungkas Ridwan.***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button