Pemkab Bogor Dukung Energi Panas Bumi Dikembangkan di Gunung Salak
Konstruksi Media – Kepala Bagian Sumber Daya Alam Kabupaten Bogor, Budi Cahyadi Wiryadi mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bogor mendukung pengembangan energi panas bumi yang dilakukan Star Energy Geothermal Salak, Ltd (SEGS) sebagai sumber energi penghasil listrik.
Dia menyebutkan, pengembangan energi panas bumi di kawasan Taman Nasional Gunung Halimum Salak (TNGHS), Kecamatan Pamijahan itu memiliki manfaat bagi pemerintah daerah.
“Karena itu kan energi terbarukan. Bukan yang habis pakai. Jadi bisa diperbaharui lagi. Selain itu, ada bonus produksi yang bisa dimanfaatkan pemda untuk pembangunan,” ujar Budi, Rabu (23/6/2021).
- DPW PAKKI Provinsi DI Yogyakarta Gelar Muswil
- Lazuardi Nurdin Kembali Terpilih Sebagai Ketum PAKKI
- Tingkatkan Konektivitas, Paramount Land Groundbreaking Direct Toll Access KM 25 Tangerang
Budi mengungkapkan, Pemkab Bogor menerima bonus produksi setiap triwulan dalam setahun. Dengan komposisi 70 persen untuk desa-desa di Kecamatan Pamijahan (tempat operasional SEGS). Sementara 30 persen lainnya dikelola oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Bogor.
“Yang 70 persen itu dikelola langsung oleh para kades. Sementara 30 persen lainnya tergantung dari pembangunan yang dilakukan SKPD di Pamijahan,” katanya.
Sementara itu, Manajer Komunikasi Star Energy Geothermal Ltd, Iwan Azof menjelaskan, pihaknya berencana melakukan kegiatan pengeboran atau drilling sumur tambahan yang akan mulai dikerjakan pada akhir Juli 2021 hingga Januari 2022.
Sebelum pelaksanaan, SEGS telah melakukan sosialisasi di Kantor Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor pada Senin, 21 Juni 2021. Sosialisasi dihadiri oleh Muspika dan perwakilan dari sejumlah elemen masyarakat.
Selain itu juga telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat di Dusun Cigarehong, Desa Purwa Bakti, Kecamatan Pamijahan, Selasa, 22 Juni 2021.
“Kegiatan sosialisasi ini guna membahas rencana kegiatan drilling yang akan dilakukan oleh SEGS guna menjaga pasokan uap lapangan salak. Hal ini penting untuk mempertahankan produksi energi listrik PLTP Salak sebesar 377 Megawatt (MW) yang disalurkan ke masyarakat dan dunia usaha. Kami sangat mengapresiasi sosialisasi hari ini yang berjalan lancar dan masukan konstruktif dari masyarakat kepada kami,” kata Iwan.***