INFRASTRUKTURPelabuhan

PP Presisi Raih Kontrak Baru di IKN Rp 99,6 Miliar, Bangun Dermaga Logistik

Perseroan akan mengerjakan pembangunan jetty, pembangunan stockyard, dan pembangunan jalan pendekat.

Konstruksi  Media – PT PP Presisi Tbk berhasil meraih kontrak pengerjaan proyek infrastruktur dermaga logistik untuk keperluan di pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) senilai Rp 99,6 Miliar.

Anak usaha PT PP (Persero) Tbk berkeyakinan menggarap pembangunan dermaga logistik dapat selesai dengan waktu yang telah ditentukan.

Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar mengungkapkan Perseroan akan membangun mengerjakan proyek tersebut dengan lingkup pekerjaan yakni pembangunan jetty, pembangunan stockyard, dan pembangunan jalan pendekat.

“Perseroan optimis dapat menyelesaikan proyek dengan waktu penyelesaian yang cukup ketat dengan mengutamakan time delivery dan quality pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” jelas Rully, sebagaimana diberitakan, Kamis, (5/1/2023).

Baca Juga:  Kembangkan Pelabuhan Hub Internasional, Ini Harapan KBS Untuk Regulator

Emiten berkode PPRE, raihan kontak baru di IKN ini sejalan dengan rencana perusahaan untuk dapat membukukan kontrak baru sepanjang 2023 senilai Rp 7 triliun.

Baca Juga : Butuh Anggaran Rp239,42 triliun, Pemerintah Bakal Ajak Swasta Wujudkan 35 Proyek Infrastruktur

Pihaknya mengkomposisikan pekerjaan utama sesuai lini bisnis perusahaan yakni pada pekerjaan jasa pertambangan dan konstruksi sipil.

PP Presisi Raih Kontrak Baru pembangunan Dermaga Logistik di IKN. Dok. Ist

“Dua lini bisnis ini merupakan backbone aktivitas bisnis kami (PP Presisi) yang didukung oleh kapasitas alat berat yang digunakan,” tuturnya.

Sebelumnya, Perseroan menargetkan peningkatan pendapatan lebih dari 20% pada 2023. Hal tersebut  seiring dengan adanya peluang dari program hilirisasi tambang yang akan meningkatkan permintaan pembangunan smelter di dalam negeri.

Baca Juga:  Jangan Jadikan IKN Kawasan Kota Hantu

Guna mencapai target tersebut, PPRE tengah menyusun strategi optimalisasi alat berat, peningkatan kapasitas keuangan, peningkatan kapabilitas Sumber Daya Manusia, penerapan sistem SCM tersentralisasi, dukungan IT dan equipment technology, serta peningkatan tata kelola perusahaan.

“Melalui upaya tersebut, fokus perseroan pada jasa pertambangan yang terintegrasi dapat segera terwujud yang akan memberikan pendapatan dan arus kas yang lebih baik. Kami menargetkan peningkatan revenue lebih dari 20 persen pada 2023,” tutupnya.

Baca Artikel Selanjutnya :

Related Articles

Back to top button