Profil MSA Certification: Lembaga Sertifikasi dan Pelatihan ISO Akreditasi Nasional-Internasional

Konstruksi Media, Jakarta – PT. MSA Certification merupakan lembaga sertifikasi dan pelatihan ISO yang berdiri sejak tahun 2009. Perusahaan yang didirikan oleh (Alm.) Mustain ini mulanya bergerak pada sektor manufaktur dan konstruksi untuk kegiatan sertifikasi ISO series melalui akreditasi Internasional German Cert.

“Yang pada saat itu lebih didominasi untuk perusahaan asing yang berada di Indonesia,” kata Direktur MSA Certification Affan Nurachman dalam keterangan eksklusifnya kepada Konstruksi Media, dikutip di Jakarta, Senin (26/2/2024).

Affan Nurachman menuturkan, sejak tahun 2020, MSA Certification lebih mengedepankan layanan dengan lisensi akreditasi nasional dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan Internasional (IAF, IAS, UAF) melalui skema lisensi INTERCERT.

Adapun layanan yang dimiliki oleh MSA Certification selain sertifikasi dan pelatihan, yakni mencakup inspeksi, meeting insentif conference event (MICE), event organizer (EO), hingga kalibrasi.

Affan Nurachman melanjutkan, saat ini MSA Certification bersama mitra strategis perusahaan memberikan layanan seluruh sertifikasi ISO Series untuk bidang konstruksi, manufaktur, energi, lingkungan, dan lainnya.

Layanan utama MSA Certification di antaranya pada Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001), Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001), Sistem Manajemen K3 (ISO 45001), Sistem Manajemen Anti Penyuapan (ISO 37001), Sistem Manajemen Risiko (ISO 31001) dan pelatihan terkait ISO series, kompetensi personel seperti risk management, K3, dan soft skills lainnya.

Kata Affan Nurachman, untuk bisa memperoleh sertifikat dari MSA Certification, berdasarkan pengalaman selama ini sertifikat dapat diperoleh rata rata dalam 2–3 bulan.

Untuk sertifikat paling cepat yang telah diterbitkan sekitar tiga pekan, dengan catatan seluruh kesiapan dokumen dan implementasi sistem telah siap, dilakukan dengan sungguh–sungguh, kooperatif dalam melakukan perbaikan hasil temuan audit secara responsif, dan beriktikad baik untuk menyelesaikan proses audit.

“Hingga terbit sertifikat yang telah diverifikasi oleh Komite Akreditasi Nasional dalam waktu yang telah direncakan,” katanya.

Affan Nurachman pun menjelaskan sertifikat yang dibutuhkan untuk seluruh stakeholders yang terlibat pada sektor konstruksi, sebaiknya memiliki dan menerapkan Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001), Sistem Manajemen Anti Penyuapan (ISO 37001), Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001), dan Sistem Manajemen K3 (ISO 45001).

“Dari lembaga penilai kesesuaian (LPK) yang telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai bagian dari penerapan persyaratan SBU pada kementerian terkait, maupun sebagai competitive edge dan nilai tambah dibandingkan dengan pelaku usaha lainnya,” ujarnya.

Affan Nurachman menekankan, MSA Certification merupakan lembaga penilai kesesuaian (LPK) yang dapat membantu melakukan proses sertifikasi sistem manajemen yang sebagian besar persyaratan penerapan sistem manajemen tersebut telah dipersyaratkan secara wajib dalam beberapa peraturan pemerintah.

“Serta permintaan pasar yang lebih mengedepankan kualitas layanan berbasis risiko dengan memperhatikan aspek lingkungan dan keselamatan kerja,” kata Affan Nurachman.

Affan Nurachman menambahkan, MSA Certification juga memiliki layanan sertifikasi lainnya yang terakreditasi internasional seperti IAF, IAS, UAF dengan layanan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (ISO 27001), Sistem Manajemen Energi (ISO 50001), Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan (ISO 21001).

Selain itu, MSA Certification juga memiliki mitra strategis LPK yang memiliki sertifikasi ISO lainnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan stakeholder terkait. Untuk mengetahui dan terhubung langsung dengan MSA Certification bisa klik di sini.

“Adapun, skema Sistem Manajemen Kepatuhan (ISO 37301) dan Building Information Modelling (ISO 19650) merupakan skema sertifikasi yang juga akan menjadi layanan dari PT MSA Certification,” katanya.