Info Proyek

Progres Konstruksi Jalur Jalan Lintas Selatan Kelok 23 di Yogyakarta

Saat ini pekerjaan konstruksi yang telah dilakukan berupa pembukaan jalan sekitar lima kilometer dari keseluruhan panjang jalan 5,64 kilometer.

Konstruksi Media, Jakarta – Progres pekerjaan konstruksi Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Kelok 23 atau Jalan Baru Kretek-Girijati, Yogyakarta telah mencapai 20 persen. Perkembangan pekerjaan konstruksi tersebut telah melampaui target. Pasalnya, pembangunan ditarget 18 persen hingga pertengahan Maret 2024.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 Satker PJN DIJ Ridwan Subarkah mengatakan, saat ini pekerjaan konstruksi yang telah dilakukan berupa pembukaan jalan sekitar lima kilometer dari keseluruhan panjang jalan 5,64 kilometer. Sementara sisanya sekitar 0,6 kilometer yang berada di eksisting masih belum dikerjakan. Lantaran masih digunakan oleh pengguna jalan.

“Saat ini ada 17 unit box saluran drainase yang telah dikerjakan dari total 31 box. Kemudian jembatannya menggunakan bore pile, itu juga sudah selesai. Saat ini pekerjaan lainnya galian dan timbunan,” kata Ridwan, mengutip radarjogja, Jumat (22/3/2024).

Baca Juga:  Tujuh Alat Berat Permudah Pekerjaan Konstruksi

Nantinya, kata dia, jembatan tersebut akan menjadi satu-satunya yang menghubungkan ruas jalan tersebut. Jembatan dengan panjang mencapai 53,3 meter dengan ketinggian 12 meter di STA 1+950 itu akan dibangun dengan dua bentang..

Subarkah mengatakan, kondisi lahan JJLS Kelok 23 yang cukup ekstrim menjadi tantangan tersendiri dalam pekerjaan konstruksi. Misalnya, tikungan yang berjarak sekitar 200 meter dari Jalan Parangtritis yang trasenya sudah mulai berkelok.

“Perbedaan elevasinya hampir 100 meter, medannya cukup sulit. Jadi ada struktur untuk penguatan jalan tersebut. Pembuatannya perlu metode lain daripada kami mengerjakan di tempat yang datar,” jelas dia.

Karena lahan yang dikerjakan dinilai cukup sulit, struktur jalan tersebut akan dibuat aspal dua lapis dengan lapis pondasi agregat kelas A (LPA) dengan AC-WC 4 centimeter dan AC-BC 6 centimeter. Kemudian ketebalan timbunan 40 centimeter dan galian 20 centimeter.

Baca Juga:  Jenis-jenis Bulldozer dan Fungsinya Dalam Sektor Konstruksi

Menurut dia, cuaca ekstrim yang terjadi belakangan tidak menjadi halangan dalam pekerjaan konstruksi proyek tersebut. Hanya saja, selama musim hujan beberapa alat berat yang digunakan untuk pekerjaan konstruksi tersebut mengalami kendala. Lantaran akses masuk ke proyek tersebut masih tanah.

Meski begitu, kata dia, cuaca ekstrim saat ini jauh lebih baik daripada yang terjadi pada kisaran Januari-Februari lalu. Saat itu, menurutnya, cuaca ekstrem membuat pekerjaan konstruksi kurang optimal.

“Di Maret ini tidak begitu menjadi kendala. Januari intensitas hujan tinggi, jadi kurang optimal dalam pelaksanaan, tetapi masih on track,” jelasnya.

Reza Antares P

Come closer, I will tell you an interesting story

Related Articles

Back to top button