HighlightsPROPERTY

Punya Akses Tol Langsung, Paramount Petals Makin Mudah Dijangkau

Kehadiran akses langsung tol akan meningkatkan value properti di Paramount Petals.

Konstruksi Media, Serpong – Koridor barat Jakarta terus berkembang menjadi kawasan hunian secara masif. Kondisi itu tak lepas dari dukungan infrastruktur.

Keberadaan infrastruktur menciptakan konektivitas, tidak hanya mendorong perekonomian kawasan, tetapi juga pertumbuhan ekonomi daerah lainnya. Tak terkecuali kawasan Curug, Tangerang, di mana terdapat Paramount Petals, kota mandiri (township) baru seluas ±400 hektar persembahan Paramount Land yang kini terus menggenjot pengembangan infrastruktur di kota Paramount Petals. 

Forum Wartawan Perumahan Rakyat (Forwapera) bersama Paramount Land, menggelar acara Media Talkshow bertema, “Dukungan Infrastruktur Kawasan Hunian di Koridor Barat Jakarta“, bertempat di Atria Hotel Gading Serpong.

Para pembicara yang hadir dalam diskusi tersebut yaitu Bayu Nurbaya, Direktur Bisnis Koridor Jalan Tol, PT Jasamarga Related Business (JMRB), M. Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land, Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land, dan Yayat Supriatna, Pengamat Perkotaan.

M. Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land di acara diskusi tersebut menjelaskan, “Paramount Land berkomitmen tinggi dalam mengembangkan Paramount Petals secara tepat waktu sesuai komitmen awal. Salah satunya berinvestasi untuk membangun akses tol langsung (direct access toll) menuju jalan Tol Jakarta-Merak. Pembangunan akses tol langsung akan dimulai pada Juli mendatang dan ditargetkan selesai pada tahun 2025.”

Paramount Land telah mendapat izin pembangunan modifikasi akses masuk dan keluar Gerbang Tol Bitung (Tol Jakarta-Merak) di KM 25,5 yang diterbitkan Kementerian PUPR akhir Januari 2024. Izin prinsip gerbang tol baru menuju Paramount Petals sudah keluar dan ditandatangani Kementerian PUPR melalui Dirjen Binamarga.

Izinnya untuk modifikasi exit dan entrance Gerbang Tol Bitung.  Panjang Boulevard dari exit tol yang dibangun ini sekitar 5,5 KM yang akan membentang di Kota Paramount Petals dari sisi utara ke selatan. Pembangunan itu dilanjutkan dengan rencana flyover atau jembatan layang sepanjang 100 meter, untuk menghubungkan kota mandiri Paramount Petals yang terbelah jalur tol. 

Baca Juga:  Paramount Land Garap Kota Baru Seluas 300 Hektar

“Melalui akses tol langsung menuju Tol Jakarta-Merak, Paramount Petals akan terhubung ke berbagai destinasi lainnya, seperti Bandara Soekarno-Hatta, pelabuhan Merak, Jakarta, tol JORR, dan tol Serbaraja (Balaraja-Serpong). Aksesibilitas yang baik menjadi kunci utama hidup tidaknya sebuah kota dan Paramount Petals akan hidup dan berkembang pesat seiring dengan makin mudah aksesnya dan makin lengkap fasilitas kotanya,” tambah M. Nawawi.

Pada kesempatan yang sama, Bayu Nurbaya, Direktur Bisnis Koridor Jalan Tol PT JMRB, menjelaskan bahwa pihaknya menjalin kerjasama dengan Paramount Land untuk melakukan pembangunan dan modifikasi terhadap simpang susun (interchange) Bitung yang mendesak untuk dilakukan karena ketersediaan lahan di sekitar tol yang terbatas dan tingkat kepadatan di Jalan Arteri yang pada tahun 2036 diproyeksi akan mengalami stag.

“Kami mengantisipasi kenaikan kepadatan lalu lintas yang bertambah 1-2 persen setiap tahunnya di Arteri Bitung dan juga pertumbuhan pengembangan kawasan. Simpang susun ini nantinya akan terhubung dengan akses langsung ke jalan tol,” kata Bayu.

Menurut Bayu, pembangunan simpang susun membutuhkan waktu 2 tahun, sehingga ditargetkan rampung pada 2025. Setelah itu akan dilakukan uji kelayakan oleh Kementerian PUPR sebelum nanti resmi dioperasionalkan.

Sebelumnya, Jasa Marga telah mengoperasikan jalan tol Jakarta-Tangerang untuk mendukung infrastruktur di koridor barat Jakarta. Namun, kata Bayu, saat ini kondisinya juga sudah sangat padat, terutama karena banyak pengembangan kota mandiri (township) yang dikembangkan di sepanjang jalan tol tersebut. Sementara penambahan lajur tidak mungkin lagi untuk dilakukan, sehingga dilakukan pembangunan jalan tol  melingkar seperti JORR 1 dan juga JORR 2.

Untuk JORR 2, sebut Bayu, saat ini untuk sisi baratnya telah tersambung, sedangkan sisi timur sebagian sudah tersambung. “Jalan-jalan tol ini juga akan membantu sekali kelancaran lalu lintas dari timur ke barat Jakarta,” pungkasnya.

Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land mengatakan, “Akses tol langsung ini terkoneksi dengan jalan boulevard kawasan hunian yang memiliki empat lajur dengan lebar (ROW) lebih dari 30 meter. Titik pertemuannya dekat pengembangan sisi utara Paramount Petals yang akan terkoneksi dengan jalan utama Paramount Petals bagian selatan.”

Baca Juga:  Hunian Vertikal Calon Guru Universitas PGRI Semarang

Saat ini dari Jakarta dan Merak menuju Paramount Petals harus keluar di gerbang tol Bitung KM 26 yang jaraknya cukup jauh. Pintu tol baru ini akan memecah kepadatan di Jalan Raya Pantura/Jalan Raya Serang – Jalan Raya Curug, dan di sekitar pintu masuk tol Bitung di KM 26, karena langsung terkoneksi dengan kawasan Paramount Petals tembus ke Jalan Raya Pasir Randu, salah satu jalur protokol menuju Gading Serpong dan BSD City. Adanya pintu tol baru di KM 25,5 itu akan mempercepat waktu 3-5 menit dari Paramount Petals ke gerbang masuk tol Bitung.

Henry Napitupulu menambahkan bahwa dalam beberapa tahun mendatang kawasan Paramount Petals akan semakin berkembang, diminati dan menjadi kawasan masa depan. Paramount Land secara paralel juga akan menggenjot pembangunan infrastruktur lain di kawasan Paramount Petals dan peluncuran produk-produk baru.

Kehadiran akses langsung tol tersebut pasti akan langsung meningkatkan value properti di Paramount Petals.  

Sejak diluncurkan pada 2021, Paramount Petals telah berhasil menjual sekitar 1.280 unit rumah di mana lebih dari 700 unit sudah diserahterimakan dan sekitar 250 unit telah dihuni. Dalam waktu dekat produk komersial akan mulai diluncurkan pada kuartal IV. Sebelumnya, Paramount Petals telah merilis satu produk komersial (Calico Square) yang terserap dengan baik.  

Fasilitas yang akan dibangun di dalam kawasan yang mengusung konsep smart city ini mencakup area komersial, mal, hotel, hospital, sekolah, community club, pasar modern, dan lain-lain.  Adapun fasilitas yang sudah dihadirkan di Paramount Petals saat ini diantaranya Marketing Gallery, Convenience Store, Bethsaida Clinic, dan kantor Estate Management sebagai pengelola kawasan. Fasilitas teranyar yang hadir di Paramount Petals adalah KFC Indonesia, salah satu gerai waralaba makanan cepat saji terbesar di Indonesia.

Baca Juga:  Paramount Petals Padukan Keindahan, Ruang Hijau dan Lingkungan

Paramount Petals kini sedang membangun Community Club di atas lahan seluas 4.135 m2 yang di dalamnya terdapat Lobby and Lounge Space, Café, Gym, Multipurpose Court (Lapangan Basket 3 on 3 & Lapangan Futsal), Swimming Pool Olympic Size, dan Kids Pool, serta Children Playground.

Yayat Supriatna, Pengamat Perkotaan menjelaskan bahwa koridor barat adalah real Jakarta masa depan. New greater Jakarta adanya di poros barat. Jakarta harga rumahnya sudah mahal dan biaya hidup tinggi. Masyarakat akan mencari quality of life, nyaman, aman, udara bersih, lingkungannya bagus dan diversity-nya banyak.

“Kemudahan dalam mengakses kawasan menjadi kata kunci pertumbuhan kawasan. Koridor barat Jakarta sekarang sudah tersambung dengan koridor timur, dimana kedua poros tersebut memiliki basis ekonomi yang hampir sama yaitu industri. Bedanya koridor barat lebih unggul karena poros barat  memiliki fasilitas yang lebih lengkap dan pengembang besar berskala kota lebih banyak dan sudah terbangun kawasannya dengan desain lebih baik,” papar Yayat Supriatna.

Dalam konteks investasi, koridor barat dinilai Yayat memiliki berbagai keunggulan. Disamping harga rumahnya relatif cepat berkembang , masyarakat fixed income-nya juga besar. Koridor barat, khususnya lokasi Paramount Petals, berada diantara Proyek Strategis Nasional (PSN)-BSD dan PSN – PIK2.

“Kekuatan terbesar buat kawasan yang berada dalam jaringan PSN itu adalah izin akan lebih mudah. Pajak-pajaknya banyak dapat insentif serta barang impor tidak dibatasi. Sehingga kekuatannya nanti adalah kecepatan dalam pengembangan kawasan,” ujar Yayat Supriatna.

Lebih lanjut Yayat Supriyatna mengatakan, kolaborasi dan integrasi antara pengembang besar di poros barat harus terus dilakukan. Pengembang juga bisa membangun rumah susun untuk pekerja supaya kawasan tidak berwajah dua. Akses jaringan jalan saling terhubung antar kawasan. (*/Hasanuddin)

Related Articles

Back to top button