Korporasi

Pupuk Kaltim Diminta Sediakan Pupuk Non Subsidi

Konstruksi Media – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menyediakan  pupuk nonsubsidi.

Sejak berdiri pada 7 Desember 1977, Pupuk Kaltim memproduksi dan memasarkan pupuk urea dan NPK, termasuk bahan kimia lain, seperti amoniak.

“Kami mendorong salah satu perusahaan pupuk, yakni Pupuk Kaltim, untuk berdiri tegak di market yang terbuka untuk yang nonsubsidi,” ujar Erick Thohir dilansir Antara, Jum’at (1 /10/2021).

Dikatakan Erick, pasokan pupuk subsidi bisa dilakukan oleh empat entitas bisnis holding PT Pupuk Indonesia lainnya.

Baca Juga:  Lima Anak Perusahaan Medco Energi Sukses Sabet Penghargaan Ajang IOG 2021

Saat ini, mayoritas atau 99,99 persen saham perusahaan yang berbasis di Bontang, Kaltim, itu dikempit oleh Pupuk Indonesia dan 0,01 persen dimiliki Yayasan Kesejahteraan Hari Tua Pupuk Kaltim.

Pupuk Kaltim sebelumnya berkolaborasi dengan PT BRI (Persero) Tbk menyediakan pendanaan bagi distributor dalam pengadaan pupuk nonsubsidi.

Menurut Erick, fasilitas ini menjadi alternatif pembiayaan yang memudahkan pembelian pupuk nonsubsidi bagi distributor dan konsumen korporasi, termasuk menjamin ketersediaan pasokan pupuk bagi para petani yang merupakan pemakai produk-produk pupuk PKT.

Kerja sama eksklusif dengan BRI juga akan mempermudah para distributor terdaftar mendapat layanan keuangan dengan cepat karena sistem digitalisasi yang dimiliki oleh kedua perusahaan.

Baca Juga:  Nindya Karya-KBN Gelar Tasyakuran Bangun Gudang Konsolidasi Ekspor Terbesar di Indonesia

Selain itu, para distributor diyakini lebih leluasa mengembangkan usaha mereka. Mereka dapat memilih tenggat waktu pembayaran sesuai kenyamanan dan kemampuan, serta membantu menjaga arus kas keuangan di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi.

Kehadiran program pendanaan bagi distributor juga merupakan upaya Pupuk Kaltim memperkuat kemampuan industri pupuk nasional, serta dalam menyediakan pasokan pupuk bagi sektor pertanian dan perkebunan yang menjadi bagian dari sektor kritikal. ***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button