INFOKorporasi

Siasat Lippo Karawaci Terapkan Praktik ESG di Sejumlah Aset

LPKR mengurangi penggunaan energi melalui berbagai inisiatif, seperti pemeliharaan dan peningkatan rutin sistem bangunan lama.

Konstruksi Media – PT Lippo Karawaci Tbk atau LPKR fokus menerapkan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG), salah satunya dalam pengelolaan energi dan sumber daya air di sejumlah aset yang dikelola.

CEO LPKR John Riady mengatakan, perubahan iklim merupakan ancaman nyata bagi semua, terutama bagi bisnis properti dengan aset fisik dan operasional di Indonesia yang rawan risiko dari perubahan iklim.

“Oleh karena itu, kami menyadari pentingnya peran kami dalam mempercepat transisi global menuju lingkungan yang rendah karbon, seperti pengelolaan energi,” kata John melalui keterangan tertulis, Selasa (27/9/2022).

“Oleh karena itu, kami menyadari pentingnya peran kami dalam mempercepat transisi global menuju lingkungan yang rendah karbon, seperti pengelolaan energi,” jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (27/9/2022).

Baca Juga:  Lippo Karawaci Gelar RUPST, Berikut Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

Ia mengatakan, LPKR mengurangi penggunaan energi melalui berbagai inisiatif, seperti pemeliharaan dan peningkatan rutin sistem bangunan lama, optimalisasi sistem pendingin ruangan, dan menggunakan lampu LED yang lebih hemat energi dan tahan lama. Di Lippo Village, kata John, sistem pemantauan cuaca dan tingkat ketinggian air telah menggunakan tenaga surya.

“LPKR sedang menjajaki penggunaan tenaga surya berskala besar, agar kami dapat mengurangi sebagian konsumsi listrik dan mendukung adopsi energi bersih di Indonesia,” ujar dia.

Baca juga: PUPR Bangun 170 Homestay Senilai Rp7,25 Miliar di Pulau Morotai

Menurut John, inisiatif pengelolaan energi tak hanya bermanfaat untuk mengurangi jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK), tetapi berhasil menghasilkan penghematan pengeluaran biaya energi secara signifikan dan mengurangi biaya operasional.

Baca Juga:  Tambah Hunian Tapak, Lippo Karawaci Kejar Marketing Sales Sampai Rp5,2 Triliun

Contohnya, kata dia, Aryaduta yang memiliki Komite Penghematan Energi khusus di setiap hotel yang membantu mencapai target, yakni jumlah biaya penggunaan energi yang kurang dari 10% total pendapatannya.

“Selama bertahun-tahun, LPKR telah melakukan investasi yang signifikan untuk meningkatkan kemampuan kami dalam mendaur ulang air hujan dan air limbah untuk menambah sumber air dan mengurangi pengambilan air kami,” ucap John.

Untuk informasi, LPKR telah membangun beberapa kolam retensi untuk mengumpulkan air hujan dan air limpasan, yang selanjutnya diolah untuk digunakan kembali.

Selain itu, LPKR juga mengolah air limbah untuk digunakan kembali pada kegiatan operasional, seperti irigasi, pembersihan saluran air, menara pendingin dan toilet flushing.

Di Lippo Village, semua kebutuhan operasional seperti irigasi dan pembersihan saluran air telah menggunakan air limbah yang diolah.

Baca Juga:  Jasa Marga Targetkan Naik Level dalam Wujudkan Proses Bisnis Jalan Tol Berkelanjutan

Baca artikel selanjutnya:

Reza Antares P

Come closer, I will tell you an interesting story

Related Articles

Back to top button