Renewable

Sukses Terapkan B30, Indonesia Bersiap ke Biosolar 40 Persen

Konstruksi Media – Indonesia telah memanfaatkan biosolar sejak tahun 2008, dan pemanfaatannya secara nasional terus dikembangkan, baik dari segi volume, campuran ataupun jumlah perusahaan yang terlibat dalam bidang ini.

Pemerintah bahkan telah mengamanatkan pengembangan dan penggunaan biosolar sebagai upaya pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29 persen dari BAU (business as usual) pada tahun 2030.

Perkembangan teknologi mesin, upaya pengurangan emisi GRK dan peningkatan ketahanan energi Indonesia telah mendorong Pemerintah Indonesia meningkatkan pemanfaatan biosolar.

Peneliti Bahan Bakar LEMIGAS, Riesta Anggarani mengatakan, dirinya melihat keberhasilan implementasi program biosolar 20 persen (B20). Menurutnya, Pemerintah telah menerapkan kebijakan mandatori biosolar 30 persen (B30), campuran 30 persen FAME dan 70 persen solar, sejak Januari 2020.

Baca Juga:  Indonesia’s FOLU Net Sink Targetkan Tingkat Emisi Gas Rumah Kaca -140 Juta Ton CO2e pada 2030

“Pemerintah terus mendorong kesuksesan implementasi program B30, khususnya dalam memastikan semua BBM jenis minyak solar yang ada di dalam negeri dicampur dengan Fatty Acid Methyl Esters (FAME) sebesar 30 persen. Sementara untuk program mandatori B40 hingga saat ini masih dalam tahap pengkajian baik teknis maupun keekonomian, sehingga penerapannya diperkirakan tidak akan dalam waktu dekat,” ujar Riesta Anggarani, dalam acara Shell Expert Connect, dikutip pada Kamis (15/7/2021).

Pada kesempatan yang saman, Direktur Pelumas Shell Indonesia Andri Pratiwa menjelaskan, demi kesuksesan program pemerintah dalam memaksimalkan energi alternatif dengan bahan dasar minyak sawit tersebut perlu mendapatkan dukungan dan kerja sama dari semua pihak terkait. Shell sebagai salah satu produsen bahan bakar siap untuk menghadirkan bahan bakar dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Baca Juga:  Dorong Transisi Energi, Kementerian BUMN: Kita Harus Bersinergi Dengan Semua Pihak

“Shell senantiasa mendukung penggunaan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, sejalan dengan strategi global Powering Progress. Untuk itu Shell berkomitmen untuk menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya mendukung agenda Pemerintah Indonesia dalam penggunaan energi yang lebih bersih dan mempersiapkan ketahanan energi,” ungkapnya.

Deputy GM Quality Assurance Dept. Komatsu Indonesia Fahmi Azhari Mukhlis menyebutkan, pihaknya  mengakui sudah mengaplikasikan biosolar 30 produk-produk mereka. Hal ini menurut mereka menjadi bagian dari dukungan mereka terhadap pemerintah.

“Untuk itu Komatsu telah mendesain ulang dan memproduksi setiap material dengan komponen yang sesuai (compatible) untuk penggunaan B30 di semua mesin, baik Convention Diesel Engine maupun CRI Diesel Engine,” kata Fahmi Azhari Mukhlis.

“Kami memberikan jaminan kualitas mesin yang menggunakan bahan bakar biosolar (B20 hingga B30) dengan standar SNI 7182. Untuk membantu customer dalam pengaplikasian B30, kami memberikan Service Tips dan menyarankan kepada setiap customer untuk merujuk kepada buku Pedoman Penanganan dan Penyimpanan biosolar dan Campuran Biosolar yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM,” tambahnya.

Baca Juga:  Tiga BUMN Sepakat Kembangkan Kawasan Industri Hijau

Shell Asia Pacific Product App Specialist, Mohammad Rachman Hidayat, menjelaskan penggunaan biosolar ini juga membutuhkan pelumas yang tepat. Dia pun merekomendasikan kepada pengguna kendaraan berbahan bakar biosolar untuk menggunakan oli mesin dengan standar API-CI4.

“API CI-4 memiliki soot handling lebih baik dibandingkan engine oil monograde. Bukti di lapangan juga menunjukkan penggunaan pelumas mesin standar API-CI4 dapat melindungi piston lebih sempurna,” pungkas Rachman.

Untuk diketahui, Biosolar merupakan bahan bakar nabati yang menjadi energi alternatif sebagai sumber energi. Sifatnya yang degradable (mudah terurai) dengan emisi yang lebih rendah dibanding dari emisi hasil pembakaran bahan bakar fosil, menjadikan penggunaan biosolar dapat meningkatkan kualitas lingkungan.***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button