Jalan

Tingkatkan Pariwisata, PUPR Bangun Trotoar Premium di Labuan Bajo

Konstruksi Media – Dalam rangka menindaklanjuti perintah Presiden RI Joko Widodo mengenai destinasi wisata premium di Labuan Bajo, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan peningkatkan kualitas layanan jalan pada kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Selain pembangunan jalan baru dan preservasi, peningkatan kualitas layanan jalan dilakukan melalui penataan kawasan pedestrian sehingga memiliki trotoar kualitas premium. Hal tersebut disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. 

Menurutnya, Presiden Jokowi ingin wajah Labuan Bajo berubah. Untuk itu, kata Basuki, ketersediaan infrastruktur jalan yang memadai akan mengubah wajah kawasan, sekaligus mempercepat pengembangan destinasi wisata setempat dan meningkatkan layanan bagi wisatawan mencapai lokasi wisata.

Baca Juga:  Jalan 25 Km Labuan Bajo-Tana Mori Segera Dibangun

“Layanan jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian lokal di kawasan wisata, seperti Labuan Bajo,” kata Menteri Basuki dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (15/6/2021).

Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksana Jalan Nasional III Provinsi NTT, Yanuar Dwi Putra menjelaskan, perbedaan antara trotoar premium dan non premium dari material dan desain yang digunakan, yakni trotoar non premium biasanya menggunakan lantai paving blok.

“Untuk  trotoar premium menggunakan PJU (penerangan jalan umum) yang bentuknya mirip dengan tongkat ranger di Pulau Komodo, juga menggunakan lantai trotoar dari andesit yakni batu alam yang dibentuk menjadi persegi untuk ditata rapih, dan dilengkapi tempat sampah, dan kursi untuk melihat sunset,” kata Yanuar.

Lebih lanjut, Yanuar menambahkan, untuk mendukung program mitigasi dampak Pandemi COVID-19, pelaksanaan penataan kawasan pedestrian di Labuan Bajo juga disisipkan kegiatan dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan.

Baca Juga:  Mulai 2025, Waskita Tak Lagi Garap Proyek Jalan Tol

“Karena masyarakat Labuan Bajo banyak yang bergantung pada penghasilan dari sektor pariwisata, pada situasi pandemi seperti saat ini mereka banyak yang pendapatannya berkurang, bahkan kehilangan mata pencaharian. Mereka mendapat penghasilan dengan bekerja menjadi unskilled labour di program padat karya,” ujar Yanuar.

Selain penanganan jalan, trotoar, dan drainase di dalam kota, Kementerian PUPR melalui BPJN NTT juga meningkatkan jaringan jalan yang terhubung dengan kawasan sekitar Labuan Bajo. Pada tahun 2021 terdapat dua paket kegiatan infrastruktur jalan, yakni pengaspalan Jalan Labuan Bajo – Terang – Pelabuhan Bari sepanjang 1,8 km dan Preservasi Jalan Labuan Bajo – Malwatar – Kota Ruteng sepanjang 107,5 km.

Rencananya juga akan dibangun Jalan Labuan Bajo – Tanah Mori  menggunakan dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai persiapan Labuan Bajo menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN Summit 2023 mendatang.

Baca Juga:  Brantas Abipraya Persiapkan Wajah Baru Pantai Marina, Labuan Bajo

“Dirjen Bina Marga sudah memerintahkan kepada  Balai Jalan NTT untuk melakukan lelang dini dengan skemanya multiyears kontrak,” pungkas Yanuar.

Salah satu pekerjaan penataan kawasan pedestrian dengan kualitas trotoar yang telah selesai adalah peningkatan jalan, trotoar, dan drainase Jalan Soekarno Atas sepanjang 2,19 km, Jalan Soekarno Bawah sepanjang 2,01 km, dan Jalan Simpang Pede sepanjang 4,51 km.

Diketahui, Penanganan kawasan pedestrian  Jalan Soekarno Atas, Jalan Soekarno Bawah, dan Jalan Simpang Pede dilaksanakan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT, Ditjen Bina Marga sejak 2020. Konsep penataan trotoar jalan tetap mempertahankan tata hijau dengan ditanami pohon agar teduh, terutama tanaman lokal seperti Sakura Flores dan Flamboyan. ***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button