Renewable

TPA Antang Penuh, Walikota Makassar Restui Penambangan Sampah

Konstruksi Media – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menyebutkan kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang melebihi kapasitas.

Untuk itu, pihaknya akan merestui penambangan sampah di TPA Antang tersebut.

Pihaknya juga membuka peluang untuk pengusaha berinvestasi dalam proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Makassar.

“Tumpukan sampah di TPA tersebut dikatakan sudah mencapai 15 meter. Polusinya hingga ke pemukiman warga,” ujar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto dalam keterangan tertulis, Rabu (16/6/2021).

Dia mengungkapkan, Kota Makassar telah memiliki 1.000 bank sampah yang bisa mereduksi sampah hingga 30 % dari total produksi.

Baca Juga:  Jakpro Didesak Segera Bangun ITF Sunter

Hal itu disampaikan Danny dalam diskusi teknologi pengolahan sampah berbasis lingkungan dan skema pembiayaan untuk proyek strategis nasional.

Diskusi ini terkait pengelolah sampah menjadi energi listrik yang diadakan komite percepatan penyediaan infrastruktur prioritas Kemenko Perekonomian RI secara virtual.

“Dari hasil analisis, kami membutuhkan penambangan TPA. Kami dijadikan bahan ajar untuk PLTSa ini,” katanya.

Danny menargetkan lelang investasi PLTSa akan dilakukan di akhir Desember 2021. Tahun 2022 sudah masuk tahap desain, tahun 2023 percobaan operasional dan 2024 sudah beroperasi penuh.

“Tadi sepakat juga teman- teman dari ITB, LIPI, teknologi dari seluruh dunia ternyata kita tepat sekali mengantisipasinya. Jadi kita sebenarnya sudah matang. Tinggal timnya saja saya bentuk,” papar Danny.

Baca Juga:  Olah Sampah Jadi Energi, Investor Ini Siapkan Rp4,3 Triliun

Tak hanya itu, dia juga menegaskan kehadiran PLTSa tidak akan menghilangkan peran bank sampah. Pasalnya program tersebut dinilai bermanfaat. “Meskipun ada teknologi nanti, Bank sampah tak akan dihapus. Karena itu yang memperkuat pengelolaan sampah nantinya,” imbuh Danny.

Sebelumnya proyek PLTSa yang bakal dibangun di Kota Makassar butuh anggaran besar. Biaya investasinya ditaksir mencapai Rp2 triliun. Sekretaris Tim Percepatan Pembangunan PLTSa Kota Makassar, Saharuddin Ridwan mengatakan, pemerintah akan selektif dalam melibatkan investor dalam proyek strategis nasional tersebut. Syarat utamanya, harus memiliki modal yang kuat lantaran tingginya anggaran.

“Artinya harus disiapkan ini investor karena dia akan besar, besar dia punya keuangan untuk kelola ini. Karena semua bebannya di mereka (investor),” ujarnya. Dengan biaya investasi sebesar itu, diharapkan proyek ini bisa terbangun tanpa membebani APBD Kota Makassar. ***

Baca Juga:  Sambut G20, PLN Pasang PLTS Atap Seluruh Kantor PLN Bali

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button