ESG

2024, PLN Optimis Nilai ESG Berada di Medium Risk

Implementasi ESG di tubuh PT PLN (Persero) semakin terstruktur dan masif dilakukan.

Konstruksi Media, Jakarta – Upaya PT PLN (Persero) untuk terus mendorong bisnis berkelanjutan, beretika, dan dipercaya oleh berbagai investor melalui implementasi ESG (Environment, Social, and Governance) di seluruh operasional perusahaan, terus dilakukan dengan penuh komitmen.

Perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi listrik tersebut terus menunjukkan kesungguhannya dalam upaya penerapan aspek ESG. Hal ini terindikasi dari semakin membaiknya pemeringkatan ESG dari Sustainalytics yang diraih PLN dari tahun ke tahun. Sustainalytics adalah lembaga pemeringatan ESG terkemuka di dunia.

Pada 2019, nilai ESG PT PLN (Persero) mencapai 46,7 dan terkategori Severe Risk. Tahun 2020, meningkat menjadi 46,1 dan masih terkategori Severe Risk.

Tahun 2022, nilai ESG kembali meningkat ke angka 38,2 dan terkategori High Risk. Tahun 2023, dalam penilaian yang dilakukan di bulan November, nilai ESG PT PLN (Persero) mencapai 30,3 dan masih terkategori High Risk.

Menurut Vice President (VP) ESG and Safeguard Divisi Transisi Energi dan Keberlanjutan Direktorat Transmisi dan Perencanaan Sistem PT PLN (Persero) Imam Mutaqien, raihan 30,3 merupakan capaian yang terbilang luar biasa. Sebab, katanya, pihak PLN mematok target di angka 35 untuk nilai ESG di tahun 2023.

Baca Juga:  Dukung Forest City, PLN Rampungkan 3 Infrastruktur Kelistrikan Tegangan Tinggi di IKN

“Nilai yang ditargetkan pada 2023 semula di angka sekitar 35. Tetapi alhamdulillah, berhasil mencapai angka 30,3, hampir mendekati Medium Risk,” kata Imam saat ditemui Konstruksi Media di ruang kerjanya, baru-baru ini.

Imam optimis, di tahun 2024 nilai ESG PT PLN (Persero) akan berada di bawah angka 30 dengan kategori Medium Risk.

Optimimisme Imam bukan tanpa alasan. Sebab, implementasi aspek ESG di PLN sudah menjadi komitmen perusahaan.

Vice President (VP) ESG and Safeguard Divisi Transisi Energi dan Keberlanjutan Direktorat Transmisi dan Perencanaan Sistem PT PLN (Persero) Imam Mutaqien (Foto: Konstruksi Media/Bahay Yahya)

Imam menjelaskan bagaimana ESG sudah menjadi komitmen di PLN, mulai dari level top management hingga front line. PLN, katanya, belakangan rutin menyelenggarakan kegiatan Sustainability Day.

Sustainability Day diselenggarakan setahun dua kali dan dipimpin langsung oleh Bapak Direktur Utama. Pada kesempatan itu, Bapak Dirut selalu memberikan arahan-arahan yang pada intinya bertujuan untuk meningkatkan awarness terhadap ESG di seluruh lini perusahaan,” kata Imam.

Baca Juga:  SCG Sulap Limbah Industri-Bio Massa Jadi Bahan Bakar dan Bahan Baku Alternatif

Sustainability Day merupakan program yang baru diselenggarakan sejak Divisi ESG dan Safeguard secara struktur terbentuk pada Oktober 2022. Hingga kini, kata Imam, Sustainability Day sudah tiga kali digelar yaitu pada Desember 2022, Juli 2023, dan Desember 2023 dan akan menjadi agenda rutin.

Pada setiap gelaran Sustainability Day, selalu ada tema yang diusung. Misalnya saja pada gelaran Desember 2023 yang mengusung tema soal gender .

Imam menegaskan, ESG di PLN bahkan sudah masuk KPI (Key Performance Indicator) untuk meningkatkan kinerja di masing-masing divisi perusahaan. Imam mencontohkan Divisi Audit yang akan melakukan audit berbasis ESG. Begitu pula dengan Divisi Keuangan, mereka akan membuat mekanisme pendanaan berbasis ESG.

Baca Juga:  FQHSE BUMN Konstruksi Akan Gelar Konferensi Internasional ESG & Sustainability

Dikatakan Imam, di PLN sendiri implementasi ESG sudah dilakukan sejak 2018. Namun secara organisasi, baru secara resmi dibentuk Divisi ESG and Safeguard pada Oktober 2022.

Menurut Imam, penerapan aspek ESG sangat penting dan vital bagi perusahaan. Sebab, ESG terkait bisnis yang berkelanjutan seperti halnya SDGs (Sustainability Development Goals) yang sudah lama digaungkan di seluruh dunia. “ESG memperkuat SDGs yang selama ini sudah lama diberlakukan,” katanya.

Tak heran jika perkembangan penerapan ESG yang terus membaik dari tahun ke tahun, menjadi benchmarking bagi sejumlah BUMN lainnya. “ESG di PLN bahkan sering dijadikan Benchmark BUMN  lain seperti PT Angkasa Pura, PT KAI, PT ASABRI, Ditjen Keuangan, dan sebagainya,” pungkas Imam. (Hasanuddin)

Related Articles

Back to top button