INFOKorporasi

Apresiasi Semen Merah Putih ke Partner: Diberangkatkan ke LN dan Dibekali Sertifikasi TKK

Yang kerja di sana harus bersertifikasi, sementara pemerintah sendiri belum bisa memberikan secara masif sertifikasi kepada buruh bangunan, operator, dan lainnya.

Konstruksi Media, JakartaSemen Merah Putih telah mempertahankan reputasinya sebagai salah satu pemimpin di industri semen Indonesia, setelah berhasil melahirkan berbagai produk inovatif, berkelanjutan, dan ramah lingkungan untuk industri konstruksi.

GM Sales & Marketing PT Cemindo Gemilang TbK (CMNT) Oza Guswara mengatakan hal ini tentu tidak terlepas dari andil para partner seperti distributor, tukang, kontraktor, pengembang, pengecer/toko, pemerintah, LSM, hingga investor.

Menurut Oza, CMNT telah melalui berbagai proses hingga berhasil memproduksi semen di pabrik sendiri, 100 persen dilakukan di dalam negeri.

Ia menyebutkan, dengan dukungan penuh jaringan distribusi yang kuat, maka sekitar 17 provinsi sudah berhasil dipenetrasi oleh CMNT sebagai produsen Semen Merah Putih. Titik-titik itu tersebar mulai dari Pulau Jawa, Pulau Sumatra, sampai Pulau Kalimantan.

Baca Juga:  Implementasikan Pendekatan Konstruksi Ramping, WIKA Gedung (WEGE) Sempat Diganjar Rekor MURI

“Kalau bicara semen kantong ada di sekitar 5.000-7.000 di matrial toko bahan bangunan aktif order ke kita dan didukung oleh partner atau distributor,” kata Oza dalam acara media gathering di Jakarta, Selasa (7/5/2024).

Sedikitnya, Semen Merah Putih memiliki 57 partner yang menjadi aset berharga dalam memajukan tren positif perseroan. Setiap tahun, kata Oza, CMNT memberikan apresiasi kepada para partner tersebut yang kinerjanya dirasa sesuai dengan ekspektasi perusahaan. Mereka ada yang diberangkatkan ke luar negeri (LN) dan dibekali pula dengan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi (TKK).

CMNT dalam hal ini tentu saja turut memberikan pelatihan rutin kepada para partner atau aset tersebut guna terus meningkatkan kapasitasnya berkaitan dengan rantai distributor.

“Kita berangkatkan ke luar negeri Amerika Serikat, Jepang, Swiss, dan lainnya. Tahun ini kita bawa ke Eropa,” ucapnya.

Baca Juga:  Strategi dan Inovasi Cemindo Gemilang Siap Antar Semen Merah Putih sebagai Top Leader Semen Nasional

“Kita sempat dapat rekor MURI memberangkatkan 5.000 toko ke Bali, ini sebagai bentuk apresiasi atas aset ini,” ujar Oza menambahkan.

Oza selanjutnya menyinggung program dalam rangka mengembangkan pemangku kepentingan untuk tumbuh bersama perseroan, di antaranya Mandor Pintar Institute, sebuah program untuk menyertifikasi tukang atau buruh bangunan dengan sertifikasi resmi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Pekerja konstruksi yang akan dibekali sertifikasi TKK oleh Kemen PUPR dan Semen Merah Putih. (foto: Morteza Syariati Albanna).

“Kita tingkatkan skill mereka agar jenjang kariernya baik. Kita kerja sama dengan PUPR, kita berikan sertifikat resmi untuk para tukang,” ucapnya.

Oza meyakini selain mengangkat harkat dan martabat, dengan memiliki sertifikat maka dengan sendirinya akan menambah nilai jual mereka juga. Contohnya, untuk bekerja di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, harus memiliki sertifikat. Dalam hal ini Cemindo Gemilang sudah punya andil membantu pemerintah dalam menyukseskan perluasan Sertifikasi TKK.

Baca Juga:  Tingkatkan Mutu dan Keamanan Konstruksi, Nindya Karya Gelar Pelatihan dan Sertifikasi K3

“Yang kerja di sana harus bersertifikasi, sementara pemerintah sendiri belum bisa memberikan secara masif sertifikasi kepada buruh bangunan, operator, dan lainnya,” ujarnya.

Selain itu, ada pula program Concrete Day yakni lokakarya tentang teknologi terkini dalam konstruksi dan Ngopi Bareng Developer sebagai program untuk menginspirasi pengembang tentang tren konstruksi terkini.

Sebagai informasi, Semen Merah Putih berhasil meraih posisi market share ke-3 pada penjualan kantong semen di Indonesia, dengan kapasitas produksi 6,4 juta ton klinker dan 11 juta ton semen per tahun. Mengoperasikan 11 pabrik yang melayani 17 provinsi di seluruh Indonesia.

Related Articles

Back to top button