INFO

Badan Pangan Nasional Ajak INKINDO Jadi Mitra untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan

INKINDO dinilai merupakan organisasi profesi yang mampu membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan.

Konstruksi Media, Jakarta – Dalam hal ketahanan pangan, Indonesia masih jauh tertinggal dibanding negara-negara lain. Berdasarkan Global Food Security Index (GFSI) tahun 2022, Indonesia menempati ranking 63 dari 113 negara dengan skor 60,2.

Skor GFSI secara global ini memang cukup ironis mengingat Indonesia sebagai negara agraris. Tetapi ketahanan pangan bukan persoalan ketersediaan lahan-lahan pertanian dan peternakan semata.

Lebih dari itu, ketahanan pangan juga menyangkut soal aksesibilitas, pemanfaatan, dan stabilitas/keberlanjutan. Itu sebab, dalam GFSI yang sama, Singapura menempati peringat 28 dengan skor 73,1. Padahal, Singapura tak memiliki banyak ketersediaan lahan-lahan pertanian dan peternakan seperti halnya Indonesia.

Ada empat indikator dalam GFSI. Yaitu ketersediaan (availability), aksesibilitas/keterjangkauan (affordability), kualitas dan keamanan (quality and safety), dan keberlanjutan (sustainability).

“Dari sisi keberlanjutan (sustainability) dalam penilaian GFSI, ketahanan pangan Indonesia mengalami kenaikan signifikan namun dari aspek ketersediaan (availability) kita justru mengalami penurunan,” kata Kepala Badan Pangan Nasional H Arief Prasetyo Adi, ST, MT saat menjadi salah satu pembicara dalam acara Talkshow dan Halal Bihalal bertema “Ketahanan Pangan dan Infrastruktur untuk Menuju Indonesia Emas 2045” yang diselenggarakan Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) secara hybrid, Kamis (25/4/2024).

Kepala Badan Pangan Nasional H Arief Prasetyo Adi (Foto: Gatra)

Dalam paparannya bertajuk “Ketahanan Pangan Menuju Indonesia Emas 2045” Arief menjelaskan, ada beberapa hal yang menjadi tantangan utama ketahanan pangan dan gizi nasional. Yaitu situasi geopolitik yang tidak stabil, perubahan iklim ekstrim, dan melonjaknya harga pangan dan energi.

Baca Juga:  Progresif Genjot Pasar Eksternal, Kontrak Baru WSBP Meroket Hingga 212%

Arief menegaskan, persoalan pangan bukan persoalan pemenuhan perut semata. Lebih dari itu, pangan merupakan kebutuhan dasar umat manuia yang pemenuhannya di Indonesia dijamin UUD 45 karena menyangkut tiga aspek utama yaitu hak asasi manusia, tidak dapat ditunda, dan harus tersedia secara merata di seluruh wilayah.

Pangan sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan pilar utama pembangunan nasional yang berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi, sosial dan politik. “Karena itu Negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan tingkat nasional, daerah dan perseorangan,” kata Arief.

Dalam talkshow yang dihadiri oleh ratusan anggota INKINDO seluruh Indonesia tersebut, Arief mengajak INKINDO untuk turut bergabung bersama Badan Pangan Nasional guna mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi ketahanan pangan nasional.

“INKINDO berisi orang-orang hebat dan pintar. Bisa menjadi think thank bagi Badan Pangan Nasional dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional,” tegas Arief seraya menjelaskan bahwa Badan Pangan Nasional baru dibentuk tahun 2022 silam berdasarkan Peraturan Presiden No 66 tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional.

Baca Juga:  Masuk Bursa Caketum INKINDO, Syamsul Arifin: Wujudkan Peran Konsultan Dalam Setiap Pembangunan

Ketua Umum INKINDO Erie Heryadi menanggapi positif ajakan Badan Pangan Nasional tersebut. Sebab, katanya, masalah ketahanan pangan menjadi persoalan bersama yang harus ditangani untuk menuju Indonesia Emas 2045.

“Kami dari INKINDO tentu menyambut baik usulan Bapak Arie untuk memasukkan INKINDO sebagai salah satu mitra bagi Badan Pangan Nasional. Insha Allah minggu depan kami akan beraudiensi dengan Bapak Arie selaku Kepala Badan Pangan Nasional,” kata Erie menjawab pertanyaan Konstruksi Media usai acara.

Menurut Erie, ketahanan pangan menjadi penting untuk diangkat karena terkait dengan program makan siang dan susu gratis yang dicanangkan pemerintahan baru terpilih, pasangan Prabowo-Gibran.

Selain menghadirkan Kepala Badan Pangan Nasional , acara talkshow itu juga menghadirkan Dr Ir Herry Trisaputra Zuna SE, MT, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kementerian PUPR yang menyampaikan materi bertajuk “Pentingnya KPBU dalam Pembangunan Menuju Indonesia Emas 2045,” dan Dr Ir Wahyu Utomo, MS, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang diwakili oleh Mukhsin Muchtar (Asisten Deputi) yang menyampaikan materi bertajuk “Pembangunan Infrastruktur IKN dan PSN Menuju Indonesia Emas 2045.”

Baca Juga:  Baja Jadi Material Utama Struktur Bangunan, Ini Keunggulannya

Saat membuka acara, Sekjen INKINDO Imam Hartawan menjelaskan bahwa acara Talkshow dan Halal Bihalal ini merupakan dimulainya rangkaian HUT INKINDO ke-45 yang jatuh pada 20 Juni 2024. “Rangkaian kegiatan dalam rangka HUT INKINDO ini akan berlangsung hingga September mendatang,” kata Imam. (Hasanuddin)

Related Articles

Back to top button