Electricity

Barata Indonesia Pasok Komponen Utama PLTU Jawa 9 dan 10

Konstruksi Media – PT Barata Indonesia (Persero) dipastikan akan segera memasok komponen utama untuk proyek Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 dan 10.

Hal ini ditandai denga kontrak baru pekerjaan komponen turbin senilai Rp187 miliar. 

“Dalam proyek strategis nasional ini Barata Indonesia akan memasok komponen utama turbin uap berkapasitas total 2×1000 MW,” ujar Direktur Operasi Barata Indonesia, Bobby Sumardiat Atmosudirjo, kemarin.

Diakuinya, Barata Indonesia turut bangga karena turut berperan dalam proyek strategis nasional dengan memasok komponen utama turbin yang kualitasnya sudah diakui hingga 5 benua.

Baca Juga:  Srikandi PLN Bicara Transisi Energi di Asia Clean Energy Forum 2023 Filipina

Menurutnya, Barata Indonesia menjadi satu-satuya BUMN yang memiliki kapasitas konstruksi dan manufaktur bagi proyek nasional maupun mancanegara.

“Dalam proyek PLTU Jawa 9 dan 10, Barata Indonesia akan memasok komponen utama turbin uap yaitu 4 unit Low Pressure Outer Casing dan 2×4 modul Condenser,” katanya.

Selain itu, Pabrik Komponen Turbin Barata Indonesia yang belokasi di Cilegon ini juga terlibat dalam Proyek Strategis Nasional Refinery Development Master Project (RDMP) Balikpapan milik Pertamina. 

“Dalam proyek RDMP ini, Barata Indonesia memasok enam pressure vessel dan lima unit condenser turbin uap,” imbuh Bobby.

Adapun berdasarkan catatan kinerja Semester I/2021, Pabrik Komponen Turbin Barata Indonesia juga telah mengantongi kontrak ekspor ke sejumlah pembangkit listrik di antaranya SK Hynix Cheongju dan Icheon (Korea Selatan), Zhoushan GT 10-30 (China), BQPS III Unit 20 (Pakistan), Unique Meghnagat (Bangladesh) dan lain-lain. 

Baca Juga:  Genjot Electrifying Marine, PLN Bangun Anjungan Listrik Mandiri di Ternate

“Kepercayaan ini akan menjadi komitmen kami untuk terus tumbuh dalam meningkatkan positioning market di industri energi baik nasional hingga global dengan menghasilkan produk yang berdaya saing, harga yang kompetitif dan delivery yang tepat waktu dengan nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi,” imbuh Bobby. ***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button