Mining

Bisnis Angkutan Batu Bara Diyakini Tetap Stabil

Konstruksi Media – PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS) sebagai calon emiten pelayaran optimistis prospek bisnis pengangkutan batu bara di tengah pengembangan energi baru terbarukan (EBT) tetap stabil. Hal itu disampaikan Direktur Hasnur Internasional Shipping Soma Aryaka.

Dia mengatakan, alasan prospek bisnis pengangkutan batu bara dalam 5 tahun ke depan masih akan stabil lantaran salah satunya didukung oleh prospek kenaikan konsumsi energi di Indonesia.

“Meski pemerintah tengah gencar mengembangkan EBT, bahan bakar fosil seperti batu bara masih akan memegang peranan penting dalam sektor energi Indonesia selama beberapa waktu ke depan,” ujar Arya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (27/7/2021).

Baca Juga:  Perubahan Aturan Minerba Diklaim Beratkan Perusahan Tambang Batu Bara

“Memang ada target konsumsi EBT 23 persen pada 2025 mendatang, tetapi tulang punggung energinya masih akan tetap batu bara,” tambahnya.

Meski begitu, kata Arya, pihaknya juga akan mengembangkan bisnisnya pada sektor-sektor lain. Salah satu rencana ekspansi perusahaan dalam 5 tahun mendatang adalah mengembangkan angkutan komoditas agregat.

“Demikian itu, dilakukan untuk mendiversifikasi jasa angkutan yang dapat dilakukan oleh perusahaan,” ungkapnya.

Seiring dengan hal tersebut, Arya menjelaskan, perusahaan menyiapkan realisasi operasional Pelabuhan Tanjung Silopo di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Pelabuhan ini akan difungsikan sebagai proyek Terminal Reguler dan Khusus Terminal untuk kepentingan multi-cargo.

“Estimasi nilai investasi proyek ini adalah sekitar Rp30 miliar dan akan dialokasikan untuk 5 tahun ke depan,” jelasnya.

Baca Juga:  Limbah FABA Bukan B3, PLN Disebut Hemat Rp2,7 Triliun

Selain itu, ungkap Arya, HAIS juga akan membangun Terminal Khusus (Tersus) pada Pelabuhan Tanjung Silopo untuk mendukung operasional pelabuhan. Arya menuturkan, HAIS juga akan menambah jumlah armada berupa unit kapal tunda (tug boat) dan tongkang (barge).

Arya mengatakan, pihaknya menargetkan dapat mengalokasikan sekitar Rp350 miliar untuk pembelian armada baru dalam 4 tahun ke depan.

“Jumlah kargo yang kami angkut dengan kapal sendiri pada 2020 lalu sebesar 43,9 persen. Pada 2025, angka ini ditargetkan naik di kisaran 61 persen hingga 70 persen,” pungkasnya.

Sebagai informasi, rencana pengembangan entitas anak, Hasnur Resoruces Terminal (HRT) akan menetapkan lokasi-lokasi pelabuhan baru yang strategis di wilayah Sulawesi Barat.

Baca Juga:  Kejar Target 17 Persen Portofolio Energi Hijau, Pertamina Berharap Banyak Ke PNRE

Rencana tersebut akan diintegrasikan dengan perluasan usaha entitas anak HAIS yang lain, yaitu PT Hasnur Mitra Sarana (HMS) yang menitikberatkan pada kegiatan bongkat muat. 

Total tambahan investasi pada entitas-entitas anak perusahaan HAIS ditargetkan akan mencapai sekitar Rp74 miliar dengan perkiraan jumlah kapasitas kargo 260.000 metrik ton pada tahun 2025 mendatang.***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button