Air

Habiskan Rp63,03 Miliar, Waskita-Abipraya Rampungkan Bendungan Marangkayu di Kaltim

Konstruksi Media – Proyek Bendungan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) selesai dibangun. Bendungan dengan kapasitas tampung 12,37 juta m3 ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Perpres No. 109 Tahun 2020 untuk menambah jumlah tampungan air dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan air.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun m3/tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar m3/tahun, dengan sekitar 222 miliar m3/tahun dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi.

Baca Juga:  Berkontribusi Bangun IKN Baru, Brantas Abipraya Targetkan Bendungan Sepaku Semoi Rampung di 2023

“Untuk itu dilaksanakan pembangunan bendungan yang diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” ujar Basuki dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (12/8/2021).

Basuki mengungkapkan bahwa Bendungan Marangkayu tersebut dibangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) BWS Kalimantan IV Samarinda, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR dengan memanfaatkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Marangkayu yang memiliki luas DAS sekitar 243 km2.

“Bendungan ini diproyeksikan untuk  pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) Marangkayu yang memiliki luas potensi lebih dari 3.000 ha dengan luas yang tergarap saat ini sekitar 1300 ha dengan sistem tadah hujan dan irigasi desa,” katanya.

Baca Juga:  Menteri PUPR: Pentingnya Dialog Air untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

Konsep rencana pengembangan D.I. Marangkayu, kata Basuki, sesuai kondisi karakteristik daerah adalah dengan merencanakan sistem jaringan irigasi teknis dimana kebutuhan air irigasinya disuplai dari bendungan yang memanfaatkan aliran sungai Marangkayu, sehingga diharapkan meningkatkan jumlah masa panen dalam satu tahun.

Bendungan Marangkayu akan dimanfaatkan untuk mengaliri lahan irigasi seluas 1.500 Ha, sumber air baku 450 liter/detik, serta untuk pengendalian banjir dan potensi pariwisata. Biaya konstruksinya berasal dari APBN Rp 63,03 miliar dengan kontraktor pelaksana PT. Waskita Karya (persero) – PT. Brantas Abipraya untuk pembangunan spillway dan untuk tubuh bendungan menggunakan dana APBD Provinsi Kaltim dan dikerjakan oleh Dinas PU Provinsi Kaltim.

“Saat ini berdasarkan data, porsi pekerjaan fisik yang menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR telah tuntas 100%, dan selanjutnya tengah dilaksanakan penyelesaian pembebasan lahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kaltim untuk dapat dilakukan proses penggenangan,” tuturnya.

Baca Juga:  Siap Dioperasikan, Jalan Layang Ahmad Yani Semarang Sukses Uji Beban

Lebih lanjut Basuki menambahkan, di Provinsi Kaltim, saat ini juga tengah dibangun Bendungan Sepaku Semoi yang berada di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Bendungan ini memiliki kapasitas tampungan sebesar 10 juta m3 dengan luas genangan 232,51 ha.

“Kehadiran Bendungan Sepaku Semoi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air baku di Kota Balikpapan sebesar 2.000 liter/detik dan 500 liter/detik untuk Kabupaten Penajam Pasar Utara,” pungkas Basuki.

Pembangunan bendungan senilai Rp 530 miliar ini dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan III dengan kontraktor PT Brantas Abipraya dengan progres konstruksi 10,6%.***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button