MiningPembiayaan

HUT RI Ke-76, Momentum BNI Hentikan Pendanaan Proyek Batu Bara

Konstruksi Media – Koordinator Indonesia Team Leader 350.org Sisilia Nurmala Dewi mengatakan, Bank – Bank pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sejatinya sudah harus menghentikan pendanaan terhadap proyek-proyek batu bara. Hal itu, kata Sisil, untuk melindungi keselamatan warga dari ancaman bencana akibat perubahan iklim.

“Salah satu tujuan kemerdekaan adalah hadirnya negara dalam melindungi keselamatan warganya, termasuk dari ancaman bencana akibat perubahan iklim. Bank-bank BUMN pun memiliki kewajiban untuk seiring dan sejalan dengan kewajiban negara tersebut,” ujar Sisil dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (17/8/2021).

Untuk itulah, lanjut Sisil, HUT RI Ke-76 ini harus menjadi momentum bank-bank milik negara, termasuk BNI, untuk memperkuat komitmennya terhadap lingkungan hidup.
Menurut Sisil, batu bara adalah energi fosil yang paling kotor. Sehingga, limbah batu bara membahayakan kesehatan.

Baca Juga:  Juarai Piala Thomas 2020, BNI Beri Dana Pembinaan Rp5 Miliar Kepada Atlet PBSI

“Selain itu emisi dari batu bara ini akan membuat bumi semakin panas, akibatnya bencana ekologi akibat perubahan iklim akan semakin sering terjadi dengan skala yang mematikan,” katanya.

Lebih lanjut Sisil menyampaikan bahwa data inventori Gas Rumah Kaca penyebab krisis iklim. Kementerian ESDM menunjukkan di tahun 2015 PLTU batubara menyumbang emisi sebesar 122.5 juta ton CO2e atau 70% dari seluruh emisi pembangkit listrik (Data inventory Emisi GRK Sektor Energi.

“Jika proyek-proyek batu bara ini terus didanai oleh perbankan, bencana ekologi akan lebih sering terjadi dengan durasi yang lebih lama dan intensitas lebih tinggi. Kini di berbagai belahan penjuru dunia, telah terjadi banjir, badai, gelombang panas yang menimbulkan korban jiwa,” tegasnya.

Baca Juga:  Progres Konstruksi Pabrik Emas Bumi Resources Minerals di Palu

“Sementara di Indonesia, Berdasarkan data BNPB, di 2020 telah terjadi 2.925 bencana di Indonesia, yang didominasi  bencana hidrometeorologi. Dengan rincian, kejadian banjir sebanyak 1.065 kejadian, angin puting beliung sebanyak 873 dan tanah longsor 572 kejadian,” lanjutnya.

Sisil menambahkan, laporan badan PBB, Panel Antar-pemerintah tentang Perubahan Iklim (Intergovernmental Panel Climate Change/IPCC) terbaru juga mengungkapkan bahwa perubahan iklim makin cepat terjadi. Situasi ini akan makin buruk jika tidak ada aksi sekarang.

“Celakanya, BNI masih saja mendanai proyek-proyek batu bara. Laporan lembaga Urgewald, yang berbasis di Jerman, menunjukkan BNI adalah satu diantara 6  bank Indonesia pemberi pinjaman ke perusahaan batu bara selama 2018 – 2020,” jelasnya.

“Ironis, BNI yang katanya memiliki produk yang sesuai untuk anak muda, justru ikut serta membunuh masa depan anak muda,” sambungnya.

Baca Juga:  BNI Tunjuk UGM Jadi Kampus Pertama Terapkan Ekosistem Finansial Terintegrasi

Untuk itu, ucap Sisil, tidak bisa tidak, BNI harus segera menghentikan pendanaan untuk proyek batu bara. HUT RI ke-76 adalah momentum bagi BNI untuk menyadari kesalahan fatalnya.

“BNI perlu segera  menghentikan pendanaan untuk proyek-proyek batu bara dan mengalihkannya pada pembangunan dengan energi terbarukan yang ramah lingkungan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, 350.org adalah merupakan organisasi lingkungan hidup internasional yang memiliki fokus pada krisis iklim. Organisasi ini memiliki tujuan untuk mengakhiri penggunaan bahan bakar fosil dan beralih ke energi terbarukan dengan membangun gerakan akar rumput global.

Jaminan keselamatan dan keadilan untuk masyarakat dunia merupakan salah satu bagian penting dari misi 350.org. Bergerak dengan komunitas lokal, 350.org meminta pertanggung jawaban perusahaan dan para pemimpin dunia untuk memperhatikan realitas ilmiah dan prinsip – prinsip keadilan sosial.***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button