EQUIPMENTTeknologi

Industri Baja Mulai Terapkan Teknologi Ramah Lingkungan

Penerapan aspek berkelanjutan pada industri baja sangat mendukung visi ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Konstruksi Media – Penerapan aspek keberlanjutan pada industri baja memerlukan penerapan teknologi ramah lingkungan. Pasalnya, bakal mengurangi jejak karbon, serta berperan besar dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing.

ā€œProduktivitas dan daya saing juga meningkat, karena untuk jangka panjang bisa meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional,ā€ kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal melalui keterangan tertulis, Kamis (12/10/2023).

Jika berbicara ekspor, kata dia, perdagangan antarnegara semakin memperhatikan prinsip hijau, sehingga produk yang memperhatikan aspek keberlanjutan, termasuk mengurangi jejak karbon dengan teknologi ramah lingkungan, akan semakin menjadi prioritas.

Baca juga:Ā Kementerian PUPR Lelang Proyek Bandara VVIP IKN Senilai Rp4,28 Triliun

Baca Juga:  Hadiri IBF 2023, Menteri Perdagangan Siap Genjot Kemajuan Industri Baja Dalam Negeri

Menurut dia, sebagai mother of industry, aspek keberlanjutan pada industri baja sangat penting. Lantaran industri baja menopang berbagai macam pembangunan industri manufaktur sendiri maupun konstruksi infrastruktur. Nantinya, pertumbuhan industri baja tetap sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.

“Kontribusi industri baja terhadap emisi karbon memang besar. Secara nasional misalnya, emisi terbesar disumbangkan industri manufaktur dan sektor transportasi. Makanya, sumbangannya juga relatif signifikan terhadap emisi,ā€ kata dia.

Faisal mengatakan, penerapan aspek berkelanjutan pada industri baja sangat mendukung visi ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Baca juga:Ā Hutama Karya Renovasi Dua Poliklinik di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo

“Industri baja yang menerapkan prinsip tersebut akan membantu mengurangi emisi karbon yang merupakan target pemerintah sampai 2030 hingga 2045,” ujarnya.

Baca Juga:  Telkom Resmikan Data Center neuCentrIX di Tanjung Karang, Lampung

Salah satu industri baja yang sudah menerapkan keberlanjutan adalah PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP), industri baja swasta terbesar nasional. Seperti pada Oktober 2022, GRP meluncurkan Buku Panduan Strategi ESG, yang berisikan uraikan langkah-langkah kunci yang akan diambil oleh perusahaan dalam menuju produksi baja yang berkelanjutan.

Lalu pada Februari 2023, GRP meluncurkan Net Zero Roadmap, yang berisi uraian rencana aksi untuk mencapai netralitas karbon pada 2050. GRP juga memasang Solar Panel Rooftop sebagai salah satu sumber energi baru terbarukan (EBT).

Reza Antares P

Come closer, I will tell you an interesting story

Related Articles

Back to top button