Electricity

Ini Strategi Dirut Baru PLN, Atasi Oversupply Listrik

Konstruksi Media – Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo memastikan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengatasi kelebihan pasokan listrik  (oversupply). Untuk mengatasi hal ini, Darmawan memiliki tiga strategi utama yang akan dijalankan PLN.

“Tadi kami sudah mendapat perintah langsung dari Pak Menteri BUMN. Pak Erick memberi arahan untuk kami di PLN bisa menyelesaikan kondisi oversupply,” ujar Darmo, panggilan akrab Darmawan dalam keterangan tertulis, Selasa (7/12/2021).

Strategi pertama, kata dia adalah memasifkan kendaraan listrik dan meningkatkan electrifiying lifestyle. Dengan penggunaan kendaraan listrik, lanjut Darmawan, selain bisa meningkatkan konsumsi listrik nasional juga bisa meningkatkan efisiensi masyarakat dari sisi pengeluaran biaya energi.

Baca Juga:  Kembangkan Teknologi Hijau, Indonesia Siap Kolaborasi di Tingkat Global

Bayangkan saja dengan 1 kwh listrik seharga Rp 1.444,7 bisa menempuh 10 km. Jika dibandingkan BBM untuk 1 liter bensin seharga Rp 9.000 dengan jarak tempu yang sama.

“Ini jauh lebih hemat bagi masyarakat. Juga di satu sisi, langkah ini juga akan berdampak pada neraca perdagangan kita dengan mengurangi beban impor minyak mentah,” kata Darmo.

Kedua, PLN juga semakin fokus menggiatkan program electriying agriculture dengan menyasar para petani dan petambak. Dengan program ini, PLN menggantikan alat operasional pertanian dan petambak ikan yang tadinya berbasis diesel menjadi berbasis listrik.

“Petani dan petambak jadi lebih hemat dan peralatan jauh lebih tidak bising dan bisa meningkatkan produktivitas petani dan petambak,” ucapnya.

Baca Juga:  Rogoh Rp25 Miliar, PLN Optimalkan Sungai Kumbi Jadi PLTMH 900kW di Lombok

Ketiga, kata dia PLN menyasar captive market. Selama ini, masih banyak industri yang menggunakan pembangkit listrik sendiri. PLN menawarkan untuk industri beralih ke listrik PLN agar lebih efisien dalam sisi operasional.

“Dengan menyerahkan pasokan listrik ke PLN, industri bisa lebih fokus dalam mengoptimalkan produksi dan utilitasnya,” kata Darmo.
 
Tentunya, PLN  harus bekerja sama dan kolaborasi dengan para stakeholder agar program ini dapat berjalan dengan lancar. Lebih dari itu, langkah tersebut akan dikoordinasikan dan diharmonisasikan dengan kebijakan Kementerian, sehingga dampak positifnya dapat dirasakan oleh industri dan masyarakat.
 
“Kami mohon dukungan, bimbingan, masukan, kerja sama, dan kolaborasi, sehingga kehadiran PLN makin memberikan manfaat dan kebaikan bagi negeri,” tambahnya.
 
Darmo juga berjanji akan melanjutkan apa yang sudah dicanangkan dalam transformasi PLN untuk mencapai visi bersama seluruh anggota perusahaan.
 
“Tentu kepemimpinan Pak Zulkifli Zaini sudah membangun fondasi transformasi ini akan kita lanjutkan agar visi perusahaan dapat tercapai dan PLN akan terus menerangi Indonesia,” imbuhnya.
 
Sebelumnya, pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN tahun 2021 memutuskan mengangkat dan menetapkan Darmawan sebagai Direktur Utama PLN, menggantikan Zulkifli Zaini. Surat Keputusan RUPS disampaikan oleh Menteri BUMN di Kantor Pusat PT PLN (Persero) di Jakarta dan berlaku sejak 6 Desember 2021.
 
Dalam acara tersebut turut hadir, Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, Deputi Kementerian BUMN, jajaran Komisaris PLN, dan seluruh Direksi PLN.***

Baca Juga:  PLN Tegaskan Tak Ada Pembatasan Pemasangan PLTS Atap Oleh Pelanggan

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button