Jalan

Jokowi dan Xi Jinping Jadi Orang Pertama Jajal Kereta Cepat?

Konstruksi Media – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menargetkan uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung dilakukan pada bulan November 2022 nanti. Proyek ini digadang-gadang menjadi ikon kerja sama Indonesia-China yang monumental.

Terlebih, Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara G20 nanti. Pertemuan puncak akan berlangsung di Bali pada November 2022. KTT G20 ini, salah satunya akan dihadiri Presiden China, Xi Jinping.

Momentum KTT G20 ini sedang digodok manajemen KCIC agar Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi bisa meresmikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dihadapan Presiden China Xi Jinping. Dua kepala negara rencananya akan  menjajal bersamaan kereta cepat seharga Rp 80 triliun tersebut,

Baca Juga:  Jokowi Sambangi Posko Pengungsian Korban Insiden Depo BBM Plumpang

“Hingga saat ini terkait peresmian dengan Presiden China Xi Jinping, kami belum mendapatkan informasi resmi, tapi jika memang diharapkan seperti itu, kita siap melakukan hal itu. Kita tinggal menunggu arahan dari pemerintah,” jelas General Manager Corporate Secretary KCIC, Minta Soraya.

Mirza menjelaskan saat ini progres pembangunan kereta cepat sudah mencapai 74% per Mei 2021. Pihaknya optimistis target ini masih tercapai hingga uji coba November 2022 mendatang.

Mirza mengatakan kereta cepat Jakarta – Bandung ini bisa menjadi simbol majunya transportasi Indonesia kepada negara sahabat. Terlebih dalam penyelenggaraan KTT G20 akan dihadiri oleh negara-negara maju seperti China, Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, Jerman, Perancis, Arab Saudi, Jepang, Rusia, dan lainnya

Baca Juga:  Fix! Hutama Karya Kebagian Bangun Jalur Kereta Api Medan-Binjai

“Tapi pembangunan bukan untuk mengejar saat KTT itu, kebetulan berbarengan, jadi penghormatan Indonesia jadi tuan rumah, dan kita bisa menunjukkan layanan layanan kereta cepat ini,” jelasnya.

KCIC merupakan perusahaan patungan antara konsorsium BUMN yang bernama PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium perusahaan China dibawah Beijing Yawan HSR Co. Ltd. Dengan kepemilikan Indonesia sebesar 60% dan China 40%.

Dalam konsorsium Indonesia, PT Wijaya Karya (Persero) memiliki 38% sebagai kepemilikan terbesar di PT PSBI. Sisanya dimiliki oleh PT Kereta Api (Persero) 25%, PT Perkebunan Nusantara VII 25%, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk 12%. ***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button