Pembiayaan

Laba Bersih BTPN Naik Tipis Di Tengah Tahun

Konstruksi Media – PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencatatkan kenaikan laba bersih yang cukup tipis pada semester I 2021.

Laba bersih setelah pajak yang diatribusikan yang dicetak BTPN mencapai Rp 1,64 triliun atau naik tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 1,12 triliun.

Direktur Utama BTPN, Ongki Wanadjati Dana mengatakan, kenaikan laba bersih itu patut disyukuri. Hal ini merupakan hasil dari strategi bisnis BTPN untuk lebih adaptif dalam upaya menyesuaikan diri dalam menghadapi tantangan pandemi yang belum berakhir ini.

Baca Juga:  Jasa Marga Berhasil Catat Kenaikan Laba Hingga 34,4%

“Kami juga melihat optimisme terhadap perbaikan ekonomi yang akan kembali pulih seiring dengan semakin banyaknya anggota masyarakat yang mendapat vaksin,” ujar Ongki dalam keterangan tertulis, kemarin.

Menurutnya, kenaikan laba bersih itu ditopang pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya. Pendapatan bunga bersih tumbuh sebesar 4% yoy menjadi Rp 5,59 triliun dibanding periode tahun sebelumnya Rp 5,37 triliun.

Kemudian pendapatan operasional lainnya tumbuh 5% yoy menjadi Rp 960 miliar dari sebelumnya Rp 913 miliar.

Pertumbuhan pendapatan bunga bersih Bank BTPN ditopang oleh penurunan beban bunga sebesar 40% yoy jadi Rp 1,88 triliun pada enam bulan pertama 2021. Hal ini sejalan dengan tren suku bunga acuan Bank Indonesia yang juga menurun.

Baca Juga:  Bangun Jalan Tol Trans Sumatera, Hutama Karya Raup Laba Bersih Rp34 Miliar

Penurunan beban bunga juga tercermin dari meningkatnya saldo dan rasio Current Account Saving Account (CASA). Bank BTPN mencatat CASA atau sumber dana murah di level sekitar Rp 28,29 triliun pada akhir Juni 2021, naik 4% yoy dari Rp 27,23 triliun, sementara time deposit turun 8% yoy menjadi sekitar Rp 68,36 triliun.

Dengan demikian rasio CASA meningkat menjadi 29,3% pada akhir Juni 2021 dari 26,9% pada periode yang sama tahun lalu. Secara total, dana pihak ketiga Bank BTPN turun 5% yoy menjadi Rp 96,64 triliun pada akhir Juni 2021 dari Rp 101,40 triliun.

Penurunan dana pihak ketiga sejalan dengan upaya Bank BTPN untuk memenuhi kebutuhan pendanaan kredit. Dengan permintaan kredit yang masih rendah akibat dampak dari pandemi, total kredit yang disalurkan Bank BTPN per akhir Juni 2021 turun 10% yoy ke posisi Rp 135,57 triliun.

Baca Juga:  Pakuwon Jati Raup Laba Bersih Rp753,5 Miliar Sepanjang Semester I 2022

Bank BTPN mencatat rasio kredit bermasalah atau gross non performing loan (NPL) di level 1,46%. Angka ini masih realtif lebih rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat 3,35% pada Mei 2021. ***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button